YOGYAKARTA, solotrust.com - Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sumadi mengatakan, tingkat keterisian kamar Rumah Sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diklaim mengalami penurunan setelah pemberlakuan PPKM dengan ketat dan penanganan di sektor hilir dilakukan dengan baik.
“Selain tingkat keterisian tempat tidur yang menurun, kami juga membuka RS darurat di berbagai lokasi. BOR sempat di atas 80%, dan kami tambahkan fasilitas kamar tidurnya sehingga berhasil menurunkan BOR,” jelas Sumadi dalam dalam Dialog Produktif Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (28/7/2021).
Lebih lanjut Sumadi menjelaskan, strateginya, pasien yang masuk RS hanya yang membutuhkan penanganan darurat. Sedangkan pasien yang sembuh dipindah ke shelter yang juga dilengkapi nakes dan akomodasi sesuai kebutuhan sehingga beban RS berkurang
Sumadi menambahkan, DIY juga menggencarkan 3T (Tracing, Testing, Treatment) terutama setelah ada kenaikan angka kematian.
Pihaknya juga mengungkapkan angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY banyak yang meninggal dalam isolasi mandiri.
"Saat itu ada sekitar 25 ribu orang yang melakukan isolasi mandiri yang tidak dikontrol karena mereka tidak lapor RT atau puskesmas. Saat saturasi oksigen menurun, penanganan menjadi terlambat,” ujar Sumadi.
Pemda DIY juga siap menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa uang, sembako, obat-obatan, dan vitamin ke masyarakat terdampak.
“Kami sudah mendapat lampu hijau dari pusat terkait penggunaan Dana Keistimewaan untuk penanganan COVID-19," imbuhnya.
Kata Sumadi, semua upaya penanganan COVID-19 diupayakan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat bisa menggunakan bantuan permodalan dengan menjalankan bisnis sesuai prokes. (rum)
(wd)