SEMARANG, solotrust.com- Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh setiap 17 Agustus dirayakan dengan suka cita oleh segenap lapisan masyarakat. Momentum tersebut juga menjadi pengingat atas jasa para pejuang yang turut merebut kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Dari sekian banyaknya pejuang republik yang turut mengusir para penjajah, ada segelintir yang masih hidup hingga saat ini, salah satunya adalah Meini Hartoso yang usianya telah menapaki angka 91 tahun.
Meini tampak berjalan tertatih-tatih memakai tongkat yang dibantu anaknya menuju beranda rumahnya di Jalan Arjuna 35 Semarang.
Meini merupakan mantan gerilyawan Tentara Pelajar yang masuk dalam personel Brigade 17 Detasemen II Kompi 1 Kota Solo, yang ditugasi menyimpan dokumen-dokumen rahasia milik para tentara Republik. Ia pun masih memiliki memori yang tajam tatkala mengingat kembali Agresi Militer Belanda di Solo.
Kala itu ia berusia 14 tahun saat tergerak ikut bergerilya ke desa-desa. Ia bertugas mengumpulkan dokumen-dokumen rahasia milik para pejuang laki-laki yang terlibat pertempuran di medan perang. Dokumen-dokumen penting mulai peta wilayah perbatasan, strategi gerilya sampai urusan surat menyurat, semuanya disimpan dengan rapi agar tidak diketahui oleh musuh.
“Saat itu masih umur 14. Saya ke Solo, saat itu saya mencari tempat untuk ikut berjuang.” Katanya.
Di dalam tugasnya ia menyimpan kisah yang heroic, ia kerap membawa dokumen perang sampai berjalan menerobos sungai dan menyelinap di hutan-hutan, mulai dari Hutan Weleri, Pekalongan dan sekitarnya. Semua ini dilakukan untuk membantu perjuangan Bangsa Indonesia.
Ketika pertempuran mereda, dokumen tersebut sebagian besar diserahkan kepada Pemerintah Indonesia untuk disimpan di Kantor Arsip Nasional. Atas jasanya tersebut, Bung Karno pada akhirnya memberikan tanda jasa gerilya kepada Meini.
“Dokumen-dokumen itu kita sembunyikan, kita masuk keluar hutan, itu hutan rimba di Pekalongan.” Jelasnya.
Setelah masa pergolakan, Meini menikah dengan seorang anggota angkatan laut, dari hasil perkawinannya ia dikaruniai tiga anak dan lima cucu. Berkat bantuan dari pemerintah, Meini pun bisa bekerja sebagai pegawai negeri di Dinas Sosial Jawa Tengah hingga pensiun sekitar tahun 1980.
Di hari tuanya, Meini Hartoso mengandalkan hidup dari tunjangan uang veteran dan tunjangan pensiun PNS. Ia mengungkapkan rahasianya bisa panjang umur karena selalu rutin mengonsumsi makanan yang sehat, menjauhi zat kimia serta berusaha berpikiran positif. (vit)
(wd)