Hard News

Taliban Janjikan Perdamaian di Afghanistan

Global

19 Agustus 2021 10:24 WIB

Warga Afghanistan mencoba kabur dari negaranya melalui Bandara Internasional Kabul pasca jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban (Foto: Reuters)

KABUL,solotrust.com – Pasca evakuasi lebih dari 2.200 orang yang terdiri dari diplomat dan warga sipil keluar dari Afghanistan, Kelompok Taliban mulai menyusun pemerintahannya pada Rabu, (18/8). Taliban menjanjikan pemerintahan yang berjalan secara damai. 

Dilansir dari Reuters, Taliban mengatakan kelompoknya menginginkan perdamaian dan tidak akan melakukan balas dendam pada musuh lama kelompok tersebut. Tak hanya itu, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan di Afghanistan berdasarkan hukum Islam.



"Perlahan, secara bertahap, dunia akan melihat semua pemimpin kami," kata pejabat senior Taliban.

Pernyataan Taliban yang berjanji akan melindungi hak perempuan memunculkan keraguan oleh sebagian pihak maupun negara lainnya. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan 19 negara lainnya telah mengeluarkan pernyataan kepada pihak berwenang di Afghanistan untuk menjamin perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak di negara itu pada Rabu (18/8).

Hal ini merupakan bentuk kekhawatiran bahwa Taliban akan mengerahkan segala kekuatannya untuk melumpuhkan ribuan orang.

Komunitas internasional mengatakan pihaknya siap membantu mereka dengan bantuan dan dukungan kemanusiaan, untuk memastikan bahwa suara mereka dapat didengar.

"Kami sangat khawatir tentang perempuan dan anak perempuan Afghanistan, hak mereka atas pendidikan, pekerjaan dan kebebasan bergerak," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Di tengah kekacauan Afghanistan, berbagai negara telah mengevakuasi warganya dari negara itu. Warga Negara Afghanistan pun turut mengungsi keluar dari Afghanistan.

"Semua orang ingin keluar. Kami menyelamatkan diri kami sendiri tetapi kami tidak bisa menyelamatkan keluarga kami," ujar seorang pria Afghanistan yang tiba di Frankfurt. (gede)

(zend)