Hard News

Indonesia Tingkatkan Kerjasama dengan Komisi Keamanan Produk AS

Hard News

14 Februari 2018 21:57 WIB

Ilustrasi kerjasama (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com – Indonesia melalui delegasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengunjungi Washington DC, Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan guna menindaklanjuti kerjasama peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pertukaran informasi dengan Komisi Keamanan Produk AS (United States Consumer Product Safety Commission/US-CPSC) pada 5 hingga 8 Februari 2018.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut penandatanganan memorandum of understanding (MoU) alias nota kesepahaman keamanan produk antara Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag dan US-CPSC di Jakarta pada 15 Desember 2017 lalu. MoU berlaku untuk periode 2017 hingga 2019.



“Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen Kemendag dalam meningkatkan keamanan produk serta perlindungan terhadap konsumen, sehingga diharapkan produk-produk yang beredar di pasar Indonesia terjamin mutunya. Selain itu, produk-produk Indonesia juga diharapkan dapat memenuhi ketentuan mutu di pasar AS,” tutur Direktur Jenderal PKTN Syahrul Mamma dalam siaran pers, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Perdagangan, kemendag.go.id, Rabu (14/02/2018)

Kerjasama ini bertujuan mengurangi risiko cidera dan kematian akibat penggunaan atau konsumsi produk oleh konsumen, baik di Indonesia maupun di AS. Dalam kunjungan ke AS kali ini, delegasi Kemendag dan US-CPSC membahas berbagai mekanisme pengawasan yang berlaku di AS, termasuk tata cara pengawasan pasar dan impor.

Pasar AS, menurut Syahrul Mamma, merupakan pasar penting bagi ekspor alas kaki Indonesia dengan nilai sebesar USD 1,22 miliar atau sekira 7,5 persen dari total ekspor nonmigas pada Januari hingga November 2017.

Atase Perdagangan untuk Washington DC, Reza Pahlevi Chairul, menambahkan ekspor alas kaki Indonesia ke AS masih berpotensi terus tumbuh. Indonesia menempati urutan ketiga negara asal importasi sepatu ke pasar AS dengan porsi 4 persen dari total 2,5 miliar pasang sepatu diimpor setiap tahun.

“Masih terdapat potensi peningkatan ekspor produk sepatu Indonesia ke pasar AS. Harga, inovasi dan desain menjadi faktor kunci pasar sepatu AS,” ungkap dia. 

(and)