Ekonomi & Bisnis

Rayakan Harpelnas, Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Layani Peserta

Ekonomi & Bisnis

6 September 2021 15:26 WIB

Perayaan Harpelnas di BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Kota Solo, Senin (6/9/2021). (Dok: Humas BPJamsostek)

SOLO, solotrust.com – BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) wilayah Jateng dan DI Yogyakarta termasuk Cabang Kota Surakarta (Solo) merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) pada Senin (6/9) untuk mempererat hubungan dengan peserta. Meski sejatinya Harpelnas jatuh ditanggal 4 September 2021.

"Kami ingin mengucapkan selamat Hari Pelanggan Nasional kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK. Melalui momentum ini kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik serta perluasan manfaat melalui pemberdayaan bagi ahli waris peserta," ujar Anggota Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK Muhammad Aditya Warman di sela-sela peringatan Harpelnas di Kantor Cabang Solo, Senin (6/9/2021).



Aditya menjelaskan, pada Harpelnas tahun ini BPJamsostek mengusung tema "Protecting and Empowering" karena ingin membangun budaya pelayanan yang lebih baik. Sehingga diharapkan berdampak loyalitas serta pengalaman yang menyenangkan (customer experience) bagi para peserta.

Tak hanya itu, BPJAMSOSTEK juga menggandeng beragam pemangku kepentingan dan komunitas untuk memberikan edukasi kepada ahli waris peserta berupa literasi keuangan, pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas. Hal ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan dan potensi yang bisa digunakan untuk keberlangsungan hidup ke depan.

Untuk memeriahkan Harpelnas, BPJAMSOSTEK menggelar sejumlah kegiatan, di antaranya lomba video pendek bertema "Jaminan Perlindungaku", Direksi Mengajar di 7 Universitas Negeri serta talkshow di platform digital bertema "Adapt, Survive and Thrive". Seluruh kegiatan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman masyarakat pekerja akan pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Salah satu kegiatan puncak dari perayaan Harpelnas 2021 adalah aksi layanan yang dilakukan oleh seluruh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK. Diselenggarakan secara luring dan daring di beberapa kantor cabang seluruh Indonesia dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat.

Pada kesempatan itu, Aditya bersama Deputi Direktur Wilayah Jawa Tengah Dan Yogyakarta Suwilwan Rachmat dan juga Kepala Kantor Cabang Surakarta Hasan Fahmi, menyerahkan santunan kepada ahli waris pekerja dari sektor industri textile yang meninggal dunia dengan nominal santunan kematian dan Jaminan Hari Tua sebesar Rp49 juta, santunan Jaminan Pensiun berkala Rp4,7 juta per tahun serta beasiswa untuk seorang anak sebesar Rp69 juta.

Aditya mengatakan, hal ini merupakan bukti kehadiran negara melalui BPJAMSOSTEK untuk memberikan perlindungan serta rasa aman bagi peserta dan keluarganya, oleh karena itu menjadi hal wajib bagi pekerja untuk memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Semoga semangat Harpelnas yang disebarkan oleh BPJAMSOSTEK ini  menjadi motivasi bagi para pekerja untuk terus produktif yang berujuang pada kesejahteraan pekerja Indonesia," papar Aditya Warman.

Deputi Direktur Wilayah Jawa Tengah Dan Yogyakarta Suwilwan Rachmat juga menambahkan, pada Hari Pelanggan Nasional Tahun 2021 pihaknya ingin memberikan pengalaman yang berkesan kepada peserta.

"Para pimpinan BPJAMSOSTEK  juga turut melayani peserta yang akan melakukan klaim, karena kami semua insan BPJAMSOSTEK hadir dan siap memberikan pelayana prima kepada peserta," kata pria yang akrab disapa Willy ini.

Willy berharap, Harpelnas merefleksikan aksi nyata pelayanan optimal BPJamsostek baik dari sisi protecting maupun empowering khususnya dalam menghadirkan pengalaman baru yang membangun hubungan berkesinambungan antara BPJamsostek dengan peserta dan mengoptimalkan peran BPJAMSOSTEK sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Surakarta Hasan Fahmi menambahkan Harperlnas merupakan refleksi kehadiran BPJAMSOSTEK memberikan kepastian perlindungan di masa tua atau ketika mengalami resiko diluar rencana masa kini. Hal ini ditampilkan dalam bentuk stan UMKM yang didekorasi dengan display produk-produk UMKM seperti batik, aneka snack dan minuman kemasan homemade, aneka kerajinan handmade, serta pernak pernik lainnya.

"Selain menunjukan bahwa pekerja informal juga bisa terlindungi Program BPJAMSOSTEK, stand UMKM ini merefleksikan masa nanti di mana para pekerja yang sudah purna secara usia maupun secara pekerjaan dapat melanjutkan harapan berkarya dan tetap terlindungi Program BPJAMSOSTEK," jelas Fahmi. (rum)

(zend)