Hard News

Wamenkes: Perkuat Ketahanan Medis untuk Pemerataan Layanan Kesehatan Indonesia

Nasional

8 September 2021 11:46 WIB

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam Konferensi Pers PPKM pada Senin (6/9). (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com – Tren kasus konfirmasi positif, perawatan dan kematian pasien akibat Covid-19 dilaporkan mengalami penurunan, setelah mengalami lonjakan kasus pada Juni hingga Juli lalu.

Angka positivity rate juga terus menurun hingga 6,97 persen mendekati rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Beberapa daerah juga mencatatkan penurunan yang cukup signifikan, meski memang masih ada daerah yang kasusnya tinggi.



Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam Konferensi Pers PPKM pada Senin (6/9) mengungkapkan momentum penurunan kasus ini akan digunakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan medis. Sebab, dibeberapa daerah masih terdapat infrastruktur medis yang masih minim, oleh karenanya perlu peningkatan baik dari segi kapasitas maupun kapabilitas yang dimiliki.

''Apa yang perlu kita tindak lanjuti dari peristiwa ini? Penurunan kasus ini tidak membuat kita menjadi terlena seperti pesan Bapak Presiden. Akan tetapi inilah saatnya kita melakukan penguatan terhadap ketahanan medis,'' kata Wamenkes.

Selain dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi gelombang kenaikan kasus, penguatan ketahanan medis ini juga diharapkan sebagai bentuk pemerataan pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia.

Wamenkes kembali menekankan bahwa vaksinasi bukan merupakan game changer tetapi merupakan salah satu komponen yang penting untuk dilakukan.

Vaksinasi harus berjalan beriringan dengan peningkatan tes epidemologi, peningkatan rasio kontak erat yang dilacak, pengetatan protokol kesehatan serta pelaksanaan PPKM level 1-4 sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran dan perluasan COVID-19.

''Protokol kesehatan tidak boleh abai, protokol kesehatan merupakan salah satu faktor penentu apakah kasus ini akan meningkat atau tidak dimasa yang akan datang. Kita tetap akan berharapan dengan pandemi dan mungkin akan menjadi endemi apabila penurunan kasusnya sudah semakin baik,'' pungkasnya.

(zend)