Solotrust.com - Berbagai fenomena alam yang terjadi di dunia ini membuat orang yang melihatnya tentu akan merasa takjub. Tak jarang alam membuat kejutan dengan berbagai hal yang manusia sendiri tak pernah melihat atau mengalaminya.
Seperti peristiwa terjadi di Gianyar Bali pada Kamis (09/09/2021) pagi. Ribuan burung pipit tiba-tiba mati mendadak selepas hujan. Burung-burung itu tergeletak di bawah pohon lokasi pemakaman.
Video ribuan burung pipit mati itu pun diunggah akun Instagram @balibroadcast di hari yang sama.
"Ribuan burung pipit jatuh dan berserakan di tanah," tulis akun Instagram @balibroadcast.
Dalam video terlihat ribuan burung pipit terkapar di tanah. Hanya ada beberapa burung tampak mengepak-ngepakkan sayapnya mencoba bertahan hidup.
Belum diketahui pasti penyebab matinya ribuan burung itu. Akun Bali Broadcast mensinyalir kematian kawanan burung pipit itu akibat hujan deras disertai angin yang melanda daerah setempat. Sayap burung menjadi basah sehingga tak bisa difungsikan.
Sementara kalangan netizen membantah terkaparnya ribuan burung akibat hujan deras yang membuat sayap basah. Mereka menduga musibah yang dialami kawanan burung itu akibat kualitas udara di ketinggian.
Tak sedikit di antara netizen berspekulasi matinya ribuan burung pipit dikarenakan chemical trail (chemtrail). Chemical trail adalah sebuah teori konspirasi berupa garis putih di langit mirip jejak asap pesawat (contrail) yang diduga sengaja dikeluarkan untuk menguasai cuaca.
Teori ini mulai muncul dan beredar pada 1990-an, sejak publikasi majalah Angkatan Udara Amerika tentang modifikasi cuaca. (dd)
(and_)