Hard News

Monumen Pers Solo Diharapkan Jadi Rujukan Sejarah Berita Seperti Newseum Amerika

Jateng & DIY

26 Oktober 2021 10:17 WIB

Kunjungan Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong ke Monumen Pers, Senin (25/10/2021)

SOLO, solotrust.com - Monumen Pers dengan berbagai koleksinya mengandung nilai historis penting bagi sejarah pers Indonesia. Untuk itu, penting kiranya Monumen Pers untuk dirawat dan terus dipublikasikan keberadaannya agar lebih dikenal masyarakat.

Hal itu diungkapkan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) RI, Usman Kansong ketika berkunjung di Monumen Pers yang terletak di tengah Kota Solo, Senin (25/10/2021).



"Ini saya baru kali pertama datang ke Monumen Pers, saya suka sejarah dan suka mengunjungi museum. Monumen pers mengandung nilai historis yang harus dirawat dan penting bagi sejarah pers Indonesia sebab memiliki banyak koleksi seperti Radio Kambing," tutur Usman Kansong di sela kunjungan, Senin (25/10/2021).

Pihaknya mengapresiasi adanya Monumen Pers yang dikelola dengan pendekatan kekinian seperti penggunaan media interaktif dengan berbagai fitur. Dengan begitu, pengunjung bisa melihat tokoh-tokoh pers, perkembangan pers, hingga koleksi koran yang ada di daerah-daerah.

"Ini sangat bernilai sejarah, bisa menjadi rujukan bagi siapa pun yang ingin mengetahui sejarah pers Indonesia, bagi yang ingin meneliti dan mengetahui sejarah pers. Tidak afdol kalau tidak mengunjungi monumen pers di Solo," tandas Usman Kansong.

Ia mengimbau agar Monumen Pers terus dipublikasikan ke masyarakat melalui media konvensional, melakukan kunjungan ke kampus-kampus, hingga memperbanyak program kegiatan supaya museum ini makin dikenal.

"Jangan sampai ada orang yang tidak tahu bahwa kita punya Monumen Pers. Kalau perlu mencontoh museum-museum di luar negeri seperti Newseum di Amerika Serikat, yaitu museum berita yang setiap hari dikunjungi oleh banyak sekali orang dan dekat dengan museum-museum lain di pusat Kota Washington DC," paparnya.

Newseum adalah museum berita dan jurnalisme di Washington DC Amerika Serikat yang diresmikan pada 18 April 1997. Nama Newseum merupakan gabungan dari news dan museum. Tempat ini berisi dokumentasi serta presentasi berbagai tahapan perkembangan pers dan jurnalistik.

Usman Kansong berharap, setelah berkunjung ke Monumen Pers, orang pulang tidak hanya membawa kenangan di kepala, namun juga ada buklet atau produk digital sebagai cendera mata yang mengingatkan orang pada monumen pers.

"Apalagi kalau ada bukunya yang bisa menjadi koleksi para wartawan, para peneliti, para sejarawan. Kalau boleh di sini juga ada toko buku seperti museum-museum di luar negeri, ini saya kira bisa ditiru," harap dia.

Terakhir, Usman Kansong juga mendukung program reformasi birokrasi menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK). Sebab dengan transparansi atau keterbukaan akan menunjukkan good and clean government.

"Ini menunjukkan Monumen Pers sebagai aset yang dikelola pemerintah harus transparan, menjadi zona bebas korupsi. Saya mendukung sekali semoga segera terealisasi segala hal yang dibutuhkan untuk menjadi ZI WBK harus didukung," tegasnya. (rum)

(and_)