Serba serbi

Bali Masih Sepi Wisman, Kemenparekraf Tawarkan Karantina Live on Board

Wisata & Kuliner

2 November 2021 11:26 WIB

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (1/11) (Foto: Youtube Kemenparekraf)

JAKARTA, solotrust.com– Sejak dibuka bagi wisatawan mancanegara (wisman)pada 14 Oktober lalu, Bali masih sepi pengunjung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, hingga saat ini pihaknya mencatat bahwa belum ada penerbangan internasional langsung yang menuju ke Bali.



Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya dan melakukan inovasi untuk semakin menarik minat wisman berkunjung ke Pulau Dewata, salah satunya adalah dengan menawarkan program karantina Live on Board (LOB).

“Salah satu inovasi yang sedang kita tawarkan adalah bentuk karantina terkait dengan verifikasi kapal LOB atau Live on Board yang menjadi alternatif karantina bagi wisatawan mancanegara,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang dilakukan secara daring, Senin (1/11).

Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf akan bekerja sama dengan Asosiasi Jaringan Kapal Rekreasi (Jangkar) di Bali terkait LOB.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf Rizki Handayani Mustafa menyebutkan bahwa sudah ada 38 kapal yang mendaftar untuk menjadi tempat karantina.

“Hari ini (1/11) sedang dilakukan verifikasi terhadap beberapa kapal bagaimana kelengkapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) karena pada dasarnya sejak tahun lalu kami sudah memberlakukan pedoman CHSE untuk kegiatan diving termasuk LOB,” terangnya.

Nantinya, wisman yang akan melakukan LOB tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Rizki menjelaskan, selama melakukan program karantina LOB selama 5 hari, wisman dilarang meninggalkan kapal.

“Terkait dengan kapalnya, jadi kalau memang nanti lima hari di kapal mereka akan berlayar dan tidak boleh meninggalkan kapal tersebut,” paparnya.

Kemudian, lanjur Rizki, satu hari sebelum karantina selesai, kapal akan merapat ke pelabuhan namun wisman belum diperbolehkan keluar dari kapal.

Wisman diminta untuk melakukan tes PCR terlebih dahulu. Setelah dinyatakan negatif dan memastikan keadaan aman, wisman baru diperbolehkan untuk meninggalkan kapal dan berlibur di Pulau Bali. (paramitha)

(zend)