SOLO, solotrust.com - Geliat usaha makanan dan minuman masih terus menunjukkan eksistensinya, meskipun berada dalam kondisi pandemi. Kemunculan nama-nama usaha baru juga semakin ramai menghiasi pasar online maupun offline.
Kemampuan seperti membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan agar semakin dikenal masyarakat tentu perlu dilakukan setiap pelaku usaha. Salah satu cara dapat dilakukan adalah mengusahakan perolehan sertifikat dari lembaga resmi seperti BPOM dan LPPOM MUI sebagai jaminan terhadap kualitas produk.
Dalam rangka membantu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperoleh sertifikat tersebut, tim program kemitraan masyarakat (PKM) yang merupakan peer group Pusat Studi Halal Research Center and Services (HRCS) LPPM Universitas Sebelas Maret menggelar Webinar Nasional Izin BPOM dan Sertifikasi Halal pada Sabtu (11/09/2021) lalu.
Webinar diinisiasi sebagai wadah diskusi bagi para pelaku UMKM untuk memperoleh informasi terkait jenis-jenis produk yang harus memiliki izin BPOM, alur memperoleh sertifikat BPOM dan halal dari LPPOM MUI, serta sharing pengalaman antarpelaku UMKM.
Pihak UNS, diwakili narasumber Dr. Ari Diana dan Dr. Ir. Choiroel Anam juga membagikan informasi tentang pendampingan untuk memperoleh sertifikat halal disediakan HRCS LPPM UNS dan pelayanan terhadap uji produk tertentu yang dapat dilakukan UPT Laboratorium Terpadu, UNS pada sesi webinar tersebut.
Salah satu peserta webinar, Tri Astuti mengaku terbantu dengan webinar tersebut karena menambah pengetahuan untuk keberlanjutan usaha madu herbal yang dimiliki. Selain itu, salah satu peserta dari Purbalingga, Miswadi juga menyampaikan harapannya agar webinar yang mendukung kemajuan UMKM dapat semakin ditingkatkan jumlahnya.
Selain itu, terdapat webinar Manajemen Keuangan dan Pemasaran Digital pada UMKM dengan
narasumber Dr. Agr. Sc. Ernoiz Antriyandarti, yang juga merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat.
Pada webinar tersebut dibahas langkah-langkah mengelola modal, mengatur arus pemasukan dan pengeluaran, serta tips and trick memasuki bisnis di era digital. Kegiatan webinar berlangsung interaktif dan memperoleh feedback positif dari para peserta.
Selain kegiatan webinar, diadakan pendampingan secara intensif terhadap salah satu UMKM binaan UNS yang memproduksi frozen food (es gabus), yakni es gabus 1990-an. Pendampingan itu berupa pendampingan untuk memperoleh sertifikat halal, pembuatan video profil usaha untuk membantu promosi, dan pelatihan desain kemasan produk yang dilakukan Nidyah Widyamurti, S. Sn., M. Ilkom.
Beberapa poin penting dalam pelatihan desain kemasan, yakni kesesuaian yang harus dimiliki desain kemasan dengan brand image perusahaan dan target pasar, serta rekomendasi model kemasan untuk produk.
Melalui beberapa program kerja tersebut, ketua pelaksana PKM, Dr.agr. Ir. Muhammad Cahyadi berharap kegiatan yang diselenggarakan dapat bermanfaat bukan hanya untuk menambah pengetahuan, namun secara praktik juga dapat diaplikasikan untuk mengembangkan dan memajukan usaha para pelaku UMKM.
(and_)