Solotrust.com – Perubahan iklim merupakan isu penting yang tak hanya menjadi perhatian Indonesia saja, namun juga berbagai negara di dunia.
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani pernah mengatakan perubahan iklim memberikan dampak hampir sama dengan pandemi bagi sektor ekonomi.
Head of Environment and Energy Commission ICC Indonesia, Masnellyarti Hilman menjelaskan, perubahan iklim memberikan berbagai dampak seperti memengaruhi kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, bencana hidrometeorologi, kekeringan, dan kebakaran hutan serta lahan.
“Kalau di Indonesia kita kenalnya dengan penyakit demam berdarah, itu sangat ada kaitannya dengan perubahan iklim,” kata Nelly dalam Webinar Toward Net Zero Carbon by 2050 “Keep the temperature below 1,5℃”, dilaksanakan secara online alias dalam jaringan (Daring), Selasa (09/11/2021).
Lebih lanjut, ia mengatakan adanya perubahan iklim menyebabkan angin kencang mudah membawa bakteri dan virus untuk terbang dan terhirup manusia, sehingga berbagai macam penyakit akan mudah berkembang.
Nelly menyebutkan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim. Seperti halnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang terus berusaha mengurangi kebakaran hutan dan lahan, melindungi ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, dan memulihkan 60 ribu hektare hutan mangrove yang rusak.
Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga melakukan berbagai langkah untuk mengurangi gas rumah kaca (GRK) dari sektor energi dengan bioenergi.
“Kementerian ESDM mendorong penggunaan kendaraan listrik, mengubah pembangkit listrik energi fosil menjadi energi yang lebih bersih seperti energi biosolar dan panas bumi serta potensi energi terbarukan lainnya,” jelas Nelly.
Pihaknya juga menyampaikan perlunya kerja sama seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah, serta peran masyarakat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah guna mengatasi dampak perubahan iklim.
Menurutnya, secara garis besar yang terpenting adalah bagaimana dunia bisa sepakat dan melaksanakan Paris Agreement mengenai pengurangan emisi GRK dan menahan kenaikan temperatur di bawah 2℃dari angka sebelum masa revolusi industri. (paramitha)
(and_)