SOLO, solotrust.com – Rumah makan Nasi Kebuli Mbah Soleh yang awalnya hanya memiliki tiga menu, kini berkembang dengan beragam sajian sesuai keinginan pelanggannya.
Pemilik rumah makan Nasi Kebuli Mbah Soleh, Rodhi, mengaku awal mula ia membangun bisnis kuliner ini hanya menyediakan Nasi Kebuli Ayam, Sup Manten, dan Selat, namun berkat masukan pelanggannya dirinya berhasil membuat berbagai menu baru.
“Dulu, pertama saya cuma buka Kebuli Ayam, Sup Manten, dan Selat gitu aja, tapi dari pelanggan itu minta ‘Pak bikin kebuli kambing,’ ya oke saya bikin Kebuli Kambing dan akhirnya pada seneng. Jadi biasanya kami ikuti pelanggan, bukan kemauan kami. Pelanggan minta apa, kami turuti dan pada suka semua. Ya sudah kami kembangkan dan menu-menu baru kami baruin lagi,” beber Rodhi.
Dirinya mengaku, kini rumah makannya sudah memiliki delapan menu utama, yakni Kebuli Kambing, Kebuli Ayam, Kambing Bakar Kairo, Kambing Goreng Maroko, Nasi Mandhi Ayam, Nasi Mandhi Kambing, Roti Prata, dan Tengkleng.
Rodhi mengaku, setiap menu disajikan merupakan hasil racikan dan masakannya sendiri dengan menggunakan berbagai bahan dan rempah.
“Kami buat bumbu sendiri, masak sendiri. Kami meracik sendiri, jadi bumbunya nggak beli. Kami beli bahannya di Pasar Legi dan kami meracik sendiri bumbunya yang mana itu pakai 13 jenis bumbu rempah,” kata dia.
Rodhi juga memaparkan, rumah makannya bernuansa kuliner Timur Tengah dan memiliki cita rasa rempah kuat.
“Nuansa memang Timur Tengah, semua masakannya serba rempah dan nuansanya semua rempah-rempah. Tidak ada masakan yang tidak dikasih rempah, bahkan tengkleng pun ada rempahnya,” paparnya.
Kendati menggunakan berbagai rempah kuat pada setiap menunya, Nasi Kebuli Pak Soleh tetap memerhatikan rasa makanan yang sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
“Memang masakan khas Timur Tengah, tapi cita rasanya sudah disesuaikan dengan orang Indonesia, dengan tidak meninggalkan cita rasa khas Timur Tengah. Kalau masakan asli yang Timur Tengah buat orang Indonesia itu kurang cocok di lidah karena terlalu keras rempahnya. Nah itu saya modifikasi, saya olah sedemikian rupa agar orang Indonesia pada suka,” tutur Rodhi. (cahyarani)
(and_)