KARANGANYAR, solotrust.com – Di era modern saat ini, layanan perbankan dengan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjadi pilihan nasabah untuk berbagai aktivitas transaksi. Kendati demikian, layanan berbasis teknologi ini tidak diadopsi Bank Daerah Karanganyar, notabene merupakan bank milik pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.
“Bank Daerah memang tidak mengembangkan ATM karena kontur wilayah yang berbukit-bukit sehingga internet di Karanganyar belum stabil di beberapa tempat. Karena itu, kami memilih mengembangkan layanan sepenuh hati pada nasabah, dengan layanan Asal Ditelpon Moro. Sama-sama seperti ATM, tapi beda makna,” kata Dirut Bank Daerah Karanganyar, Haryono, saat acara Penarikan Hadiah Tabungan Sembada di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Minggu (12/12/2021) malam.
Sejak lama memang ATM menjadi pilihan bank beraset Rp500 miliar itu. Bagaimana pun layanan itu penting. Berbagai bentuk kerja sama untuk membangun unit ATM sudah dilakukan, namun akhirnya gagal, tidak terwujud dan ATM tidak menjadi prioritas utama, meski sejatinya sangat bisa.
Bank Daerah lebih mengembangkan layanan manual pada nasabah. Asal nasabah telepon butuh uang atau menabung, pihak bank siap menjemput demi mempermudah layanan.
“Pokoknya layanan kami sepenuh hati. Kami harus ada saat masyarakat membutuhkan bantuan. Ketika bank lain bunga kreditnya naik karena pertimbangan pandemi, kami datang membawa bunga murah. Ketika bank lain tidak bisa dinego nasabah kesulitan membayar bunga, kami datang membebaskan bunga, asal pokoknya tetap dikembalikan,” beber Haryono.
Seluruh cabang Bank Daerah Karanganyar hanya ada di wilayah kabupaten, praktis semua dana diputar untuk kepentingan masyarakat setempat, bukan untuk warga lain di luar Karanganyar.
“Pokoknya kami harus ada untuk Karanganyar. Itu prinsip yang dikembangkan Bank Daerah Karanganyar, tandasnya.
Haryono menambahkan, prinsip bisnis adalah aset harus terus berkembang. Karenanya, dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang, aset Bank Daerah Karanganyar ditarget tumbuh menjadi Rp1 triliun sehingga menjadi bank besar dengan akar kuat di wilayah sendiri.
“Sekarang ini dengan posisi yang ada, semua target bisnis, mulai kredit, tabungan, dana pihak ketiga, sudah tercapai saat memasuki September lalu. Sehingga empat bulan terakhir Bank Daerah tinggal menangguk untung, ibaratnya. Karena itu, aset terus meningkat,” paparnya.
Sementara Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengapresiasi dan bangga terhadap kinerja PT BPR Bank Daerah Kabupaten Karanganyar. Bank satu-satunya milik Pemkab Karanganyar sudah menjadi terbaik di tingkat nasional dan mempunyai asset Rp500 miliar. Rencananya dana sebesar Rp2 miliar akan diberikan lagi agar Bank Daerah terus melejit.
“Saya berharap Bank Daerah juga tidak hanya memberikan kredit, tapi juga pembinaan. Tujuannya agar UKM (usaha kecil dan menengah) yang diberikan kredit juga berhasil dan lebih baik,” pungkasnya. (joe)
(and_)