Serba serbi

Kasus Omicron Melonjak, Menkes: Puncak Omicron Bisa Dalam Waktu 40 Hari

Kesehatan

22 Januari 2022 16:11 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Dok. TATv/adam)

BANTUL, solotrust.com – Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus Omicron yang signifikan, sejak pertama kali ditemukan masuk pada 16 Desember 2021 lalu. Kini Kementerian Kesehatan mencatat konfirmasi Omicorn  menembus 2000 kasus per hari.

“Kita biasanya kasus Omicron 200 - 300 kasus per hari sekarang sudah 2000 kasus per hari. Varian Omicron itu sudah pasti nggak bisa ketahan, kita sudah berusaha menahan akhirnya masuk (Indonesia),” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau vaksinasi di Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DIY, Sabtu (22/1).



Varian Omicron memiliki karakteristik menyebar 5 kali lebih cepat daripada varian Delta namun memiliki tingkat hospitalisasi yang cukup rendah.

Budi menyebut, jika varian Delta membutuhkan waktu dalam 3 hingga 4 bulan untuk mencapai puncaknya, varian Omicron hanya membutuhkan waktu lebih singkat.

“Yang penting kita tahu, musuh kita ini naiknya cepat dan naiknya tinggi. Jadi kalau Delta itu sampai puncaknya 3 sampai 4 bulan, (varian) Omicron sampai puncaknya 30-40 hari,” jelas Budi.

Indonesia berada di peringkat 100 negara yang memiliki kasus varian Omicron terbanyak. Kini pemerintah tengah mengendalikan laju penyebaran varian Omicron dengan memperketat karantina khususnya para pelaku perjalanan luar negeri.

“Karantina kita agak ketat. Terima kasih kepada Polri dan TNI karantina kita ketat, tetapi di-bully terus di sosial media tapi nggak apa-apalah mau melindungi rakyat di-bully nggak papa,” ujarnya.

Varian Omicron kini telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Banten, Surabaya dan Bali. Budi mengimbau masyarakat perlu waspada adanya kemungkinan transmisi lokal varian Omicron dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. (adam)

()