JAKARTA, solotrust.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 78 persen perbelanjaan pengadaan barang dan jasa khusus di bidang kesehatan akan berasal dari dalam negeri.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Kemenkes memiliki anggaran total Rp35,3 trilin per tahun dan kini sudah sudah dibelanjakan Rp 11,7 triliun atau sekitar 40 persen untuk pengadaan barang dan jasa dalam negeri.
“Presiden (Joko Widodo) memberi target 40 persen, tapi kami minta kalau bisa ditingkatkan dari Rp 11 triliun menjadi Rp 28 triliun. Jadi bukan 40 persen namun 78 persen kita inginkan itu pembeliannya bisa di dalam negeri,” ucap Budi, dalam pembukaan Pameran dan Temu Bisnis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Jakarta, Senin (11/4).
Budi mengatakan pihaknya telah membuat transparansi terkait pembelian pengadaan barang dan jasa, membuat e-catalouge sectoral yang di dalamnya sudah disediakan sebanyak 55 ribu alat kesehatan, serta monitoring secara langsung yang dilakukan olehnya.
“Ini monitoring saya sendiri akan turun, saya akan lihat benar gak dibelanjakan, yang Rp 28 triliun itu dibelanjakan untuk produk dalam negeri,” imbuhnya.
Berdasarkan siaran pers resmi Kemenkes, saat ini Indonesia telah mampu untuk menghasilkan berbagai produk keehatan seperti jarum suntik, infus set, dan tempat tidur rumah sakit. Bahkan oxygen generator untuk pembangkit oksigen di rumah sakit dan alat rontgen sudah mulai diproduksi dari dalam negeri.
“Jadi banyak sekarang pengusaha itu sebagai importir. Kita panggil, kita tidak akan mematikan bisnisnya, tapi bikin pabriknya disini. Karena kalau mereka datang bikin pabrik disini tenaga kerja akan terbentuk dan bisa kongsi dengan mereka karena sudah percaya. Itu cara paling cepat sebanding dengan develop yang baru,” tukas Budi. (zora)
(zend)