Hard News

Para Ilmuwan Memperkirakan Sekitar 9.200 Spesies Pohon Belum Ditemukan

Global

7 Februari 2022 14:39 WIB

Ilustrasi Pohon (Foto: Kyle Obermann dalam Instagram @conservationid)

Solotrust.com - Para ilmuwan memperkirakan ada lebih banyak spesies pohon di bumi daripada yang sudah diketahui hingga saat ini. Sebagaimana dilansir Japan Today dari AFP, Senin (7/2), menurut sebuah studi baru, diperkirakan ada lebih dari 9.000 spesies pohon yang belum ditemukan.

"Memperkirakan jumlah spesies pohon sangat penting untuk menginformasikan, mengoptimalkan, dan memprioritaskan upaya konservasi hutan di seluruh dunia," kata penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal PNAS National Academy of Sciences dan melibatkan puluhan ilmuwan.



Sekitar 64.100 spesies pohon telah diidentifikasi. Namun menurut penelitian yang didasarkan pada database yang lebih lengkap dan menggunakan metode statistik yang lebih maju dari yang sebelumnya, jumlah total spesies pohon adalah sekitar 73.300 atau 14 persen lebih banyak. Itu berarti ada sekitar 9.200 spesies belum ditemukan.

Secara keseluruhan, studi tersebut mengatakan bahwa kira-kira 43 persen dari semua spesies pohon ditemukan di Amerika Selatan, diikuti oleh Eurasia (22 persen), Afrika (16 persen), Amerika Utara (15 persen) dan Oseania (11 persen).

Para peneliti memperkirakan setengah hingga dua pertiga dari semua spesies yang diketahui ditemukan di hutan hujan tropis atau subtropis di lima benua yang berbeda. Oleh karena itu, sebagian besar spesies yang belum ditemukan harus ditemukan di wilayah yang sama ini.

Selain itu, hampir sepertiga spesies pohon dunia secara ilmiah diklasifikasikan sebagai langka, dengan populasi rendah di wilayah terbatas. Oleh karena itu, spesies ini lebih rentan terhadap ancaman kepunahan.

Hanya 0,1 persen spesies yang ditemukan di kelima wilayah yang diidentifikasi oleh penelitian ini. Amerika Selatan juga memiliki proporsi spesies endemik tertinggi, atau spesies yang hanya ada di benua itu, yaitu 49 persen.

"Hasil ini menyoroti kerentanan keanekaragaman spesies pohon global," kata penulis penelitian, terutama dalam menghadapi perubahan lahan akibat aktivitas manusia dan iklim masa depan.

"Hilangnya kawasan hutan yang berisi spesies langka ini akan memiliki dampak langsung dan berpotensi jangka panjang pada keanekaragaman spesies global dan penyediaan jasa ekosistemnya," kata penulis.

Survei spesies sangat memakan waktu dan menghadirkan banyak tantangan, termasuk kurangnya akses ke area tertentu dan konsistensi identifikasi. Beberapa ahli botani juga mungkin mengkarakterisasi spesies yang sama dengan sedikit berbeda. (Lin)

(zend)