Hard News

Picu Kerusakan Underpass Makamhaji, Bupati Sukoharjo Larang Kendaraan Tonase Besar Lewat

Jateng & DIY

21 Februari 2022 11:52 WIB

Bupati Sukoharjo Etik Suryani didampingi DPUPR, Dishub dan perwakilan perkeretaapian meninjau perbaikan hari pertama underpass Makamhaji, Senin (21/2). (Foto: Dok. SOlotrust.com/nas)

SUKOHARJO, solotrust.com – Bupati Sukoharjo Etik Suryani didampingi DPUPR, Dishub, serta perwakilan Perkeretaapian meninjau perbaikan underpass Makamhaji yang dimulai 21 Februari hingga 7 Maret 2022.

Etik menyebut selama ini grill yang dipasang tidak kuat menahan beban berlebihan kendaraan yang melewati underpass Makamhaji. Menurutnya kendaraan dengan tonase besar menjadi penyebab sering rusaknya jalan dibawah perlintasan kereta api tersebut.



“Pembuatan grill kita pasang berkali-kali kan ternyata tidak kuat, karena (kendaraan) tonase yang lewat di sini juga berlebihan. Kita mengambil opsi grill diganti dengan cor yang tebalnya 20 cm,” kata Etik pada wartawan, Senin (21/2).

Nantinya pengecoran akan dilakukan dengan dilapisi plat agar awet dan kuat. Selain itu juga akan diberi akses untuk perawatan berupa bak pada sisi kanan, kiri dan tengah titik pengecoran.

“Karena kalau grill diinjak itu mencuat (ke jalan). Harapan kami setelah ini (perbaikan underpass) jadi pengaturan lalu lintas bisa dirapikan, ini bisa terawat,” jelasnya.

Etik menjelaskan sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan di sejumlah kabupaten dan kota yang bersinggungan agar dapat mengalihkan jalur kendaraan dengan tonase besar untuk tidak melewati underpass Makamhaji.

“Dishub sudah koordinasi dengan Solo, Klaten dan daerah yang bersinggungan yang lewat sini nanti yang besar-besar kita minta dengan hormat untuk kebersamaan untuk menjaga ini agar tidak rusak dan awet, jadi tonase ini akan kita alihkan ke kiri dan kanan ke Pakis dan Gilingan. Saya minta maaf yang mungkin rumahnya dekat karena ini juga untuk menjaga semuanya,” urainya.

Terkait genangan air yang sering muncul di kawasan underpass Makamhaji, Etik menyebut akan disedikan enam pompa untuk menyedotnya. Sehingga meski telah dicor, genangan air tidak terjadi lagi.

“Namanya kekuatan air apa lagi  musim hujan kan sini mesti banjir, aspal mesti nglengkap (mengelupas), ini saya tanyain kalau di cor gimana kalau menggenang. Mereka jawab insya Allah engga bu karena ada pompa 6 nanti pompa airnya aktif tidak akan terjadi genangan di sini, mudahmudahan itu harapan kami,” jelasnya.

Diketahui proyek underpass Makamhaji digarap oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR di tahun 2012. Hingga iki proyek tersebut belum diterima oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

“Jadi nanti setelah ini selesai mungkin kami lihat dulu maintenance-nya jadi tidak langsung kami terima kita melihat dulu seberapa kuat bagunan ini, jadi kalau memang fit dan baik, kami pertimbangkan untuk serah terima dari pusat,” ujar Etik.

Pihaknya tak ingin mengambil resiko jika kualitas bangunannya buruk sebab diklaim biaya perawatan underpass yang mahal. (nas)

(zend)