SOLO, solotrust.com - Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah II M. Wira Adibrata mengungkapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total nilai transaksi saham di wilayah Soloraya mencapai Rp 35,9 triliun dan peningkatan jumlah investor hingga 86,5 persen selama 2021.

"Pada awal Januari 2021, nilai transaksi di wilayah Soloraya dimulai di angka Rp 5,2 triliun. Hanya saja di bulan Februari mulai ada penurunan dengan capaian Rp 3,7 triliun. Capaiannya terus menurun hingga Rp 1,7 triliun saja di bulan Mei," ungkap Wira Adibrata, Senin (21/2).

Wira menjelaskan, pada tahun 2020 kondisi pasar sangat turun dan baru kembali membaik setelah pertengahan tahun 2020 hingga bertahan sampai awal tahun 2021.

"Kalau bulan Januari 2021 itu perdagangan masih ramai karena semua sedang berusaha untuk recovery market. Bisa dikatakan itu puncaknya. Lalu sentimen Covid-19 muncul lagi setelah awal tahun 2021, menyebabkan bulan Februari turun sampai pertengahan tahun dan mulai naik lagi pada pertengahan tahun sampai saat ini," jelas Wira.

Sedangkan dari sisi jumlah investor dinilai Wira sangat menggembirakan sebab sejak awal 2021 hingga akhir tahun jumlahnya terus meningkat. Di awal Januari 2021 terdapat 44.383 investor saja namun pada bulan Desember 2021 jumlah investor mencapai 74.885 investor.

"Untuk jumlah investor 2021 kita melampaui target. Terima kasih banyak warga Soloraya serta stakeholder yang turut meliterasi warga di Soloraya sehingga banyak yang paham dan akhirnya berinvestasi di pasar modal," beber Wira.

Sebelumnya, BEI mencatat jumlah investor di Solo Raya pada 2020 sebanyak 40.194 investor. Artinya, jumlah investor di Soloraya tumbuh 86,5 persen atau ada penambahan sekitar 34.691 investor pada 2021.

"Disumbang 65 persen usia milenial. Galeri Investasi di kampus-kampus juga menciptakan investor-investor baru. Harapannya tahun ini lebih baik lagi," harap Wira. (rum)

(zend)