SOLO, solotrust.com - Polresta Solo mengadakan simulasi pengamanan markas pada Rabu (16/3) pagi. Simulasi yang dimaksud untuk penanganan aksi unjuk rasa.
Kegiatan latihan pengendalian massa (dalmas) ini dilakukan oleh 250 personel dari Polresta Solo.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyatakan langkah ini untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan serta kesiapsiagaan personil.
"Supaya anggota ini betul betul paham ketika menghadapi situasi situasi yang berbeda di lapangan," ungkap Ade.
Diawali dengan aksi pengunjuk rasa yang melakukan demo, terjadi dialog dengan tim negosiator. Beberapa saat ketika demonstran mulai ricuh, pasukan dalmas membentuk barikade dengan tameng untuk melakukan pengamanan. Kericuhan tidak bisa dihindarkan karena demonstran mulai melempari dengan benda tumpul dan berbagai atribut demonstrasi.
Saat demonstran tidak juga dapat terkendali, petugas mengerahkan kendaraan taktis penghalau massa, water cannon, dan fire bomb.
Ade juga menjelaskan personel berlatih untuk menghadapi situasi zona-zona tertentu.
"Dari pelatihan ini kita berharap kita mendapatkan gambaran tahap demi tahap mulai dari zona hijau, zona kuning, zona merah sampai situasi anarkis,"
Disinggung mengenai pengamanan tahun menuju pesta politik, Ade menjelaskan personel siap menghadapi situasi apa pun.
"Jadi semua situasi kami antisipasi, tahun ini juga tahun politik semua perkembangan situasi kami antisipasi baik yang berkontribusi langsung maupun tidak langsung," tukas Ade. (riz/diva)
(zend)