Serba serbi

Merinding! Cerita Petugas Kamar Jenazah: Awalnya Takut, Lama-lama..

Serba serbi

16 Maret 2022 22:31 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/kalhh)

Solotrust.com - Menjadi seorang petugas kamar jenazah tentunya tidak pernah terlintas dalam benak Mino Saputro. Ia yang sebelumnya tidak mengetahui tentang pengurusan jenazah selain hanya melayat atau takziah, akhirnya menjadi seorang petugas rumah duka sejak 20 tahun silam.

"Kali pertama di sini (rumah duka RS Bethesda Yogyakarta) tahun 1998," ucap Mino Saputro, dikutip solotrust.com dari kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, Rabu (16/03/2022).



Ia menceritakan awal mula bertugas di rumah duka seperti orang awam lainnya, merasa takut saat melihat jenazah. Namun, rasa takut itu lama-lama pudar seiring seringnya menjumpai dan memandikan jenazah yang hampir setiap hari menjadi aktivitasnya.

"Awal-awal rasa takut jelas ada, cuma karena terbiasa lama-lama jadi biasa. Rasa takut hilang," kisah Mino Saputro.

Dirinya semula bertugas serabutan di rumah duka, seiring berjalannya waktu diangkat menjadi petugas yang ikut mengurusi jenazah. Mino Saputro pun menceritakan alur atau prosedur saat jenazah harus ditanganinya.

"Petugas rumah duka kaitannya dengan jenazah. Jadi kita tahu ada jenazah, kali pertama diberitahu dari perawat ruangan yang sekarang sudah online melalui komputer." papar dia.

Setelah lebih kurang dua jam, lalu dikonfirmasi ke perawat ruangan dan jenazah baru kemudian dijemput serta diambil.  

Saat bertemu pihak keluarga, kembali dilakukan konfirmasi apakah jenazah akan dibawa pulang atau dimandikan sekalian serta diberi pakaian atau dikafani sesuai keyakinan orang yang meninggal.

"Intinya menuruti kemauan dari keluarga. Kami pelayanan, apa yang mereka mau itu yang kami layani," urai Mino Saputro.

Pun demikian apabila keluarga menghendaki agar jenazah dibawa pulang, dirinya juga akan menyediakan petugas untuk mengurusinya serta menyiapkan ambulans.

"Tidak lupa nanti ada surat kematian, surat jenazah dari runah sakit yang tentu sudah ditandatangani oleh keluarga dan juga sudah diserahkan ke keluarga juga," beber dia.

Mino Saputro mengisahkan dalam hal memandikan jenazah perlu dilakukan sebaik mungkin sebagai bentuk penghormatan.

"Pertanggungjawaban kita bukan hanya kepada keluarga, namun yang paling penting kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi kami usahakan melayani sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan kami, dengan tidak meninggalkan etika," lanjutnya.

"Kami melayani sebaik mungkin dengan hati yang tulus," tambah dia.

Saat memandikan jenazah, selain terlebih dahulu memanjatkan doa, Mino Saputro juga meminta pihak keluarga untuk turut mendoakan agar prosesnya berjalan lancar. Ia pun senantiasa berinteraksi dengan jenazah yang akan dimandikannya dengan mengajak berbicara, baik saat dimandikan maupun dikafani atau diberi pakaian.

Selama bertugas di rumah duka, Mino Saputro mengaku tak menjumpai hal menakutkan maupun kejadian mistis dialaminya. Hal itu bisa jadi karena dirinya selama ini berangkat dari niat tulus serta dilandasi doa, sehingga tidak mengalami gangguan selama bekerja di rumah duka.

Mengurusi jenazah hampir setiap hari membuat Mino Saputro sadar hidup hanyalah sementara. Dirinya pun meyakini kelak akan meninggal seperti jenazah yang sering diurusnya.

"Artinya kita berusaha untuk berbuat baik, kemudian yang paling penting adalah ingat kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Mudah-mudahan nanti kalau kita dipanggil oleh Tuhan, hal itu nanti bisa menjadikan tempat di surga-Nya. Dengan melihat hal-hal ini (bertemu jenazah) membuat kita terpicu untuk menjadi lebih baik lagi dalam hal baik apa pun," jelas Mino Saputro.

Diungkapkan, jenazah yang dititipkan di rumah duka maksimal hanya bisa selama tiga hari saja. Jika ada jenazah tanpa nama, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

Apabila ada keluarga pasien yang meninggal dunia di rumah sakit, Mino Saputro mengatakan agar tidak segan meminta petugas rumah duka memandikannya karena akan diperlakukan sesuai prosedur.

Kendati demikian, dirinya mempunyai harapan agar pasien di rumah sakit bisa sembuh setelah dirawat dan tidak perlu sampai dibawa ke kamar jenazah atau rumah duka. (dd)

(and_)