Hard News

Dua Minggu Jelang Ramadan, TPU Bonoloyo Sepi Peziarah

Jateng & DIY

19 Maret 2022 15:40 WIB

TPU Bonoloyo Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/wieda)

SOLO, solotrust.com – Biasanya menjelang bulan Ramadan, masyarakat berbondong-bondong melakukan tradisi sadranan atau nyadran ke makam leluhur termasuk orang tua.

Solotrust.com memantau pada Sabtu (19/3) kawasan TPU Bonoloyo Solo masih sepi peziarah padahal bulan puasa tinggal 2 minggu lagi.



Pengelola TPU Bonoloyo, Suwarsono menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi sepinya tradisi nyadran saat ini. Mulai dari kondisi ketidakpastian pandemi hingga tradisi yang mulai luntur.

“Untuk pengunjung turun drastis kalau dikatakan persenannya itu hampir 50 persen lebih, soalnya kan yang di luar kota yang istilahnya kan seperti kemarinya adanya PCR / antigen kan kebijakan pemerintah untuk keluar kota kan agak susah kemungkinan itu juga faktornya,” ujar Suwarsono saat ditemui Solotrust.com.

Selain itu, menurut Suwarsono, kurangnya kepekaan kaum muda saat ini terhadap budaya leluhur juga jadi faktor sepinya peziarah di makam..

“Kemungkinan ya untuk muda-muda seperti kita untuk tradisi ziarah ki sekarang kok agak berkurang besar ya istilahnya kan lain kalo dengan orang-orang tua kita,” tukasnya.

Suwarsono mengungkapkan kini kebanyakan peziarah TPU Bonoloyo Solo hanya berasal dari dalam kota saja.

Tradisi Nyadran sendiri merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Biasanya, Nyadran diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa, atau pada penanggalan Jawa 15,20, dan 23 Ruwah. (dela/wieda)

(zend)