Hard News

Dua Minggu Sekali Masyarakat Mangkubumen Sajikan Suasana Tempo Dulu di Pasar Jadoel

Jateng & DIY

28 Maret 2022 16:25 WIB

Salah seorang penjual es puter tradisional di Pasar Jadoel dari Kelompok Usaha Kecil dan Menengah Kelurahan Mangkubumen (Mpok Sinah Klamben), Minggu (27/3) kemarin, di Sasono Krido Mangkubumen, Banjarsari, Solo. (Foto: Instagram.com/pasarjadoel)

SOLO, solotrust.com – Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kecil Menengah Kelurahan Mangkubumen (Mpok Sinah Klamben) menyajikan suasana tempo dulu dalam tajuk Pasar Jadoel yang diselenggarakan di Sasono Krido Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Minggu (27/3).

Acara ini dibuka sejak pukul 07.00 WIB, pengunjung disuguhi jajanan-jajanan lawas, mulai dari es puter, sawut ketan ireng, semar mendem, brambang, krengseng kambing, dan sajian lawas lainnya, dari total 25 pedagang yang membuka lapak di acara tersebut.



Selain sajian lawas, pengunjung juga dapat bernostalgia dengan mainan-mainan lawas seperti: dakon, egrang, untrakol dan lain sebagainya. Untuk menambah semarak nostalgia, juga disediakan hiburan akustik dan tarian dari Sanggar Sasono Krido Mangkubumen.

Buat Solotrusters yang ketinggalan acara ini tak perlu khawatir, pasalnya, Pasar Jadoel diselenggarakan rutin 2 minggu sekali di minggu kedua dan keempat setiap bulannya.

Sementara, untuk bulan Puasa ke depan, Koordinator Pasar Jadoel Ahmad Musa menyatakan acara ini bakal tetap digelar, namun akan digeser ke sore hari menjelang waktu berbuka.

“Kalau sementara bulan Ramadan yang siang jadi sore, jadi seperti pasar takjil gitu. 25 pedagang yang jualan di sini setiap minggu kedua dan keempat, dan jam 3 sampai setengah 6 Ramadan nanti,” katanya ketika dijumpai Solotrust.com Minggu (27/3) pagi.

Pemberdayaan masyarakat Kelurahan Mangkubumen

Terciptanya Pasar Jadoel merupakan inisiasi dari pihak Kelurahan Mangkubumen yang disambut baik oleh masyarakat setempat dan membentuk Mpok Sinah Klamben. Total, hingga Minggu (27/3) kemarin terdapat sekira 25 pedagang yang rutin mengikuti Pasar Jadoel dua minggu sekali.

Pasar Jadoel juga merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kelurahan Mangkubumen. Di mana, semua pedagang yang mengikuti Pasar Jadoel merupakan warga Mangkubumen.

“Untuk semua dijualan di sini, pure semua warga Mangkubumen. Sudah berlangsung untuk minggu kedua dan keempat itu adalah program pasar jadoel, semua di sini adalah bentuk pemberdayaan kepada masyarakat untuk  jualan produk-produk tempoe dulu, mulai  kuliner, barang-barang, semua ada di sini semuanya,” terang Musa.

Selain bentuk pemberdayaan, Lurah, Siti Rokhayah Mangkubumen menyatakan Pasar Jadoel merupakan usaha pelestarian kebudayaan dan seni yang ditampilkan dalam mainan-mainan jadul serta pertunjukan seni tari dan nyanyian.

Untuk pertunjukan, pihak penyelenggara menampilkan aksi dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Sanggar Sasono KridoMangkubumen serta mengundang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) untuk tampil di acara tersebut.

“Itu pasti ada Pokdawis, keseniaannya juga dimunculkan di sini,” terang Siti.

Untuk event ke depan, ia berharap para pedagang untuk siap kembali menggelar Pasar Jadoel sore hari menjelang waktu berbuka. Siti juga berharap, terjadi peningkatan animo masyarakat untuk event ke selanjutnya.

“Untuk selanjutnya ada evaluasi pedagang saya mohon siap untuk nanti bisa berjualan dari mulai jam 3 sampai setengah 6,” ujarnya.

“Sudah pakem ya, kami dari 2022 dari pemerintahan kota mengutamakan UMKM, yang terpenting minimal lakukan vaksin minimal dua,” tukasnya. (dks)

(zend)