SOLO, Solotrust.com - Para delegasi Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 mengadakan pertemuan di Solo selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (29-31/03/2022). Mereka tidak hanya membahas isu-isu prioritas di bidang ekonomi, namun juga mengikuti sejumlah aktivitas budaya yang telah dipersiapkan Kementerian Perindustrian RI sebagai penyelenggara.
Pada agenda ramah tamah dan welcoming dinner, Selasa (28/03/2022), para peserta diajak mengunjungi De Tjolomadoe, museum bekas pabrik gula terbesar di Indonesia yang berdiri pada 1861. Sebagai informasi, pada 1930 produksi gula Indonesia mencapai kejayaan dengan mencatatkan rekor sebesar 30 juta ton, menjadikan Indonesia eksportir gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto menyampaikan, kisah kejayaan itu diharapkan menginspirasi para delegasi yang hadir ke Kota Solo dalam kesempatan ini.
"Kunjungan ke bekas pabrik gula yang pernah jaya ini diharapkan dapat menguatkan semangat berinovasi untuk bangkit dan pulih bersama, menjalani babak baru yang penuh harapan," terang Eko SA Cahyanto dalam siaran pers, Rabu (30/03/2022).
Sebanyak 41 delegasi dari negara-negara anggota G20, perwakilan organisasi-organisasi internasional, serta negara undangan yang hadir juga diajak menikmati nuansa kebudayaan lokal khas Solo selama rangkaian kegiatan G20 berlangsung.
Mulai dari hidangan khas solo, seperti selat, nasi liwet, dan cabuk rambak, pakaian batik yang dikenakan para delegasi, kerajinan dan kesenian tradisional seperti batik tulis dan wayang kulit yang dipamerkan di sekitar area sidang.
Para delegasi juga diajak menikmati keindahan Kota Solo dalam Solo City Tour dengan menggunakan kereta uap Jaladara. Pemerintah Kota Solo telah menyiapkan dua destinasi dalam Solo City Tour, yakni Batik Danar Hadi dan Loji Gandrung.
"Ketika datang ke bekas pabrik gula, kami sangat menikmati pertunjukannya dengan kostum yang berwarna warni dan kelihatannya sangat rumit, namun begitu cantik," kata Asisten Director International Trade Cluster Ministry of Trade and Industry Singapore, Gowri Shankar Gokulan.
"Kami merasa sangat disambut. Kami benar-benar mengapresiasi bahwa Indonesia telah bekerja keras untuk menyambut kami di sini dan kami sangat berterima kasih untuk itu," lanjut Gokulan.
Pada pelaksanaan pertemuan pertama TIIWG, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai penyelenggara kegiatan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk meminimalkan penyebaran Covid-19. Kebijakan bubble diterapkan bagi semua pihak yang terlibat, mulai dari kedatangan para delegasi hingga kepulangan kembali ke negara masing-masing.
Selain itu, setiap hari, para delegasi, panitia, jurnalis, dan para pendukung kegiatan mengikuti tes rapid antigen sebelum memasuki tempat penyelenggaraan kegiatan. (rum)
(and_)
