Hard News

2 Tahun Terhenti Pandemi, Masjid Darussalam Jayengan Kembali Bagikan Bubur Samin Tahun Ini

Jateng & DIY

4 April 2022 14:10 WIB

Bubur Banjar Samin di Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo, yang dibagikan ke masyarakat umum, Minggu (3/4). (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Setelah 2 tahun absen karena pandemi Covid-19, Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo, kembali mengadakan tradisi membagikan Bubur Banjar Samin sejak Minggu (3/4) kemarin hingga sebulan ke depan selama Ramadan.

Menanti 2 tahun tersebut, masyarakat nampak tumpah-ruah melepas kerinduan tersebut. Dari pantauan Solotrust.com, masyarakat mulai memadati lokasi sebelum acara pembagian pada siang hari, sementara acara pembagian baru dimuali pukul 16.00 WIB.



Pada pembagian hari pertama tersebut, 40 kg beras digunakan dalam pembuatan bubur tersebut untuk sekira 1.300 porsi, yang 1 ribu di antaranya dibagikan di sore hari usai Salat Ashar dan sisanya dibagikan untuk jamaah masjid untuk takjil berbuka.

Ketua Panitia Pembagian Bubur Samin, Noor Cholish, mengatakan jumlah beras yang digunakan kali ini lebih sedikit dibanding 2 tahun lalu sebelum pandemi. Namun, pihaknya tak menutup kemungkinan bakal menambah jumlah beras yang dipakai.

“Dibuat selama bulan Ramadan sejak hari ini sampai terakhir bulan Ramadan, kalau yang dulu sebelum pandemi kita 40-45 kg, kalau ini 35-40 kg, sekaligus melihat situasi dan kondisi, animo masyarakatnya,” katanya Minggu (3/4).

Sejarah Bubur Samin, sudah dibagikan sejak 1985

Bubur Samin terbuat dari bahan beras, sayur, rempah-rempah, tetelan daging, dan minyak samin –yang menjadi ciri khas- bubur ini. Atas dasar bahan itu pulalah, bubur ini konon memiliki khasiat menghangatkan tubuh, serta mengenyangkan saat berbuka puasa.

Sementara, Pembuatan bubur ini bermula sejak 1965 silam. Kala itu, Bubur Samin dijadikan salah satu menu berbuka bersama masyarakat keturunan Banjar, Kalimantan, di Masjid Darussalam Jayengan. Namun,tak seperti sekarang, kala itu bubur ini belum dibagikan ke masyarakat.

“Masjid Darussalam (awalnya) selalu mengadakan buka bersama, yang dihadiri jamaah masjid dan jamaah Kalimantan di Jayengan ini. (Kemudian) 1965 ditentukan oleh takmir masjid yang dulu, Haji Anang Sahroni itu, yang paling cocok dibagikan adalah bubur Banjar Samin,” terang Takmir Masjid Darussalam Jayengan Rosyidi Muhdhor.

Bubur Samin baru dibagikan ke masyarakat sejak 1985. Pada awalnya, hanya 15 kg beras yang digunakan dalam pembagian kala itu. Sementara, tradisi ini terus berlangsung setiap tahunnya di bulan Puasa, dan jumlah beras yang dipakai terus meningkat setiap tahunnya.

“Dan setelah disetujui semua, maka tahun 1985 kita Masjid Darussalam ikrar untuk ukhuwah Islamiyah dan ikrar bersama membagikan karena banyak yang minta, asal muasal-nya cuma 15 kg. Akhirnya alhamdulillah setiap tahun naik, sampai 2014-2018 45 kg,” jelasnya.

Untuk mendapatkan bubur ini, masyarakat dapat datang ke lokasi sebelum acara pembagian, dengan membawa wadah makan sendiri.

Gimana Solotrusters, tertarik ngabuburit di Masjid Darussalam Jayengan? (dks)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya