SOLO, solotrust.com – Masjid Darussalam Jayengan, Serengan, Solo kembali mengadakan pembagian bubur samin setelah vakum 2 tahun karena pandemi Covid-19. Pada pembagian pertama sejak pandemi ini, pihak masjid sedianya menyediakan bubur samin dengan bahan 35 kg beras saja.
Namun, lantaran antusiasme tinggi, pihak masjid kini mengolah 40 kg beras untuk pembuatan bubur. Ketua Panitia Pembagian Bubur Samin, Noor Cholish mengatakan, penambahan tersebut dilakukan pihaknya sejak hari ketiga Ramadan.
“Sejak banyak orang tahu kita buka lagi untuk pembagian bubur samin, untuk hari ketiga sudah ada penambahan, itu dari 35 kg jadi 40 kg,” katanya saat ditemui Solotrust.com Jumat (8/4) sore.
Diungkapkan, antusiasme masyarakat yang tinggi ini sedikit diluar dugaan Cholish. Sebab, di hari pertama, dengan 35 kg saja, pihaknya masih menyisakan banyak bubur samin yang dibagikan hingga Salat Tarawih.
“Itu saja di awal 35 masih sisa banyak, itu saja untuk 50 porsi atau lebih saja masih bisa, sampai dibuat takjil setelah salat tarawih masih sisa,” terang Cholish.
Setelahnya, sejak hari ketiga bubur samin selalu ludes diburu masyarakat yang rela mengantre.
“Terus hari ini pasti habis, sisanya kadang buat buka [puasa] saja masih kurang,” ujarnya.
Melihat antusias itu, Cholish juga berencana untuk menambah bahan beras hingga 45 kg. diungkapkannya, 45 kg beras itu setara dengan pembagian bubur samin beberapa tahun silam.
Sementara, selama ini Masjid Darussalam Jayengan yang terletak di dalam gang Jl. Jayengan Kidul paling banyak mengolah 50 kg beras sekitar 3 tahunan yang lalu.
“Dulu 40-45 sampai 50, sekitar tiga tahun yang lalu sebelum pandemi,” bebernya.
“Kita memperkirakan Insya Allah kita siapkan satu minggu 45,” imbuh Cholish.
Pembagian bubur samin di Masjid Darussalam Jayengan dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama yang dibagikan ke masyarakat umum setelah Salat Ashar sebanyak 1 ribuan porsi. Dan sesi kedua dibagikan untuk jamaah masjid di waktu berbuka puasa sekira 3 ratusan porsi.
Dari pantauan Solotrust.com di lokasi Jumat (8/4) sore, masyarakat nampak antusias mengantre sejak Ba’da Ashar. Antrean yang dibagi menjadi dua jalur nampak memanjang dari Jl. Jayengan Kidul hingga ke luar gang masjid atau tepatnya nyaris di Jl. Gatot Subroto. (dks)
(zend)