Pend & Budaya

SMAN 1 Solo Terapkan Ujian Sekolah Paperless Berbasis Telepon Seluler

Pend & Budaya

6 April 2022 16:25 WIB

Ujian Sekolah (US) berbasis telepon seluler (Ponsel) menggunakan aplikasi Bimasoft di SMA Negeri (SMAN) 1 Solo. Kamis (6/4). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – SMAN 1 Solo menggelar Ujian Sekolah (US) pada Senin (28/3) minggu lalu hingga Kamis (7/4) besok. Dalam ujian tersebut, SMAN 1 Solo menerapkan sistem ujian dengan meminimalisir penggunaan kertas alias paperless, yakni menggunakan sistem ujian telepon seluler (ponsel) melalui aplikasi Bimasoft.

Humas SMAN 1 Solo, Syofyan Muchtar, mengatakan sistem yang diterapkan pada ujian kali ini merupakan sistem yang sama dengan yang dipakai pihak sekolah sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 silam. Menurutnya, sistem ini tetap diterapkan lantaran sudah familiar selama 2 tahun terakhir.



“Walaupun ujian tatap muka, anak-anak tetap pakai aplikasi Bimasoft, (karena) sudah familiar sejak pandemi itu,” kata Syofyan Muchtar saat ditemui Solotrust.com Rabu (6/4) pagi.

Sementara, perangkat ponsel dibawa oleh masing-masing peserta didik alias siswa, dengan maksimal satu ponsel untuk satu peserta didik. Selain ponsel, peserta didik juga menggunakan kuota masing-masing.

Syofyan menyatakan, ponsel dipilih sebagai perangkat ujian lantaran memudahkan peserta didik dan praktis. Sedangkan untuk kuota masing-masing, hal tersebut untuk mengatisipasi gangguan yang mungkin terjadi seperti mati lampu.

“Kemudian anak-anak membawa hp sendiri-sendiri, masing-masing maksimal 1 hp (handphone). Karena hp kan lebih praktis, sama anak-anak kan belum tentu juga pede membawa laptop, terlalu berat dan sebagainya. Jadi lebih simpel pakai hp,” terangnya.

“Dengan menyiapkan kuota [sendiri], karena WiFi di sekolah kalau terlalu banyak tidak lancar, sama mungkin [mengantisipasi] kalau nanti mati lampu juga,” imbuhnya.

Diungkapkan Syofyan, belum ada kendala berarti selama pelaksanaan US berbasis ponsel tersebut. Sementara, jika terjadi gangguan seperti baterai habis hingga log-out (keluar-red) tiba-tiba, pihak pengawas bakal me-reset (mengulang-red) sistem US di aplikasi.

“Secara umum, karena anak-anak sudah familiar, tidak ada masalah. Nanti (kalau ada masalah) mereka memberi tahu ke panitia untuk direset, nanti log-in (masuk-red) lagi,” jelasnya.

Pada US kali ini SMAN 1 Solo mengujikan sekira 400-an peserta didik, yang terbagi menjadi 24 ruangan dengan masing-masing 17 peserta didik dan satu pengawas tiap ruangannya. Sementara US berlangsung Senin (28/3) hingga Kamis (7/4) pukul 07.30 WIB-09.30 WIB dan 10.00 WIB-11.30 WIB. 

“Satu ruangan maksimal 20 [peserta didik], tapi peserta didik kita 34 jadi per-ruangan 17, jadi kalau ada 12 kelas berarti butuh 24 ruang,” ujarnya.

“Pengawasannya satu ruangan satu, (guru) masih ada yang WFO (work from office) dan WFH (work from home). Tapi kalau yang WFH ada jadwal, tetap masuk, hanya nanti setelah mereka ngawas bisa pulang duluan,” pungkas Syofyan. (dks/bima)

(zend)