Ekonomi & Bisnis

Pemuda Solo Buat Jam Tangan dan Kacamata Limbah Skateboard: Diekspor ke Eropa hingga Ikut Pameran G20

Ekonomi & Bisnis

7 April 2022 16:25 WIB

Jam tangan warna-warni olahan dari limbah papan skateboar buatan pemuda Sumber, Banjarsari, Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Dari limbah bekas papan skateboard, seorang pemuda 28 tahun asal Sumber, Banjarsari, Solo, Andhika Praditya Brilian Yogatama berhasil menyulapnya menjadi aksesoris seperti kacamata dan jam tangan warna-warni estetis dan bernilai ekonomi tinggi.

Tak main-main, jam tangan dan kacamata buatannya yang ia namakan Loosewood, berhasil diekspor ke mancanegara, khususnya ke Inggris, Jerman, dan Prancis. Menurutnya, permintaan pasar Eropa terhadap produk fesyen recyle atau upcyle cukup tnggi.



 “Kalau luar negeri lebih ke Eropa, spesifik ke Inggis, Jerman, dan Prancis. Itu hampir itu tiap bulan itu ada yang dikirimkan ke sana, karena di Eropa minat produk upcycle itu sangat tinggi sekali, terutama-terutama produk dari limbah dan ramah lingkungan,” katanya kepada Solotrust.com Rabu (6/4) siang.

Tak hanya itu, produk-produk buatannya juga sempat dipajang di booth UMKM G20 bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Lodji Gandrung, Kamis (31/3) lalu. Diungkapkan Andhika, produk buatannya juga kerap diikutsertakan pameran-pameran di ibu kota.

“Pameran yang terakhir di G20 sama Pak Wali juga di Lodji Gandrung , sebelum pandemi kebanyakan pameran di Jakarta,” terangnya.

Sebelumnya, Andhika menuturkan jika jam tangannya juga sempat dibeli Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada pameran UMKM Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di De Tjolomadoe, Karanganyar, 2021 silam. Dari situ pula, produknya juga dipamerkan di Prancis awal 2022 ini.

“Kemarin [Gibran] belinya jam terus ada beberapa kacamata untuk diikutkan di pameran di Prancis, itu juga sangat membantu sangat membantu UMKM di Solo yang mau go international,” ujar Andhika.

Menyulap papan skateboard jadi 5 jam tangan hingga 10 kacamata

Andhika mengungkapkan, ide awal pembuatan produk-produk kreatif ini berawal dari hobinya bermain skateboard sejak 2009-2010-an lalu. Dari situ, sejak 2015-2016 ia mengubah limbah papan skateboard menjadi kalung, gantungan kunci cincin, hingga kacamata dan jam tangan, dan menjualnya 2018 silam hingga kini.

 “Konsepnya recycle atau daur ulang limbah skateboard, dari awal hobi saya main skateboard, dari situ saya memanfaatkan kayu skateboard yang tidak bisa dipakai lagi, menjadi sebuah produk yaitu kacamata, jam tangan, dan aksesoris lainnya,” tuturnya.

“Saya nggak ada niat sama sekali niat untuk jualan, saya punya bahan untuk saya olah, berangkat dari teman-teman juga, kasih masukan, coba perbaiki lagi terus dijual di pasaran 2018. Awal mula 2015-2016,” tambahnya.

Dari keisengannya tersebut, pemuda yang gemar bermain skateboard di Flyover Purwosari ini mampu mengubah limbah papan skateboard menjadi puluhan produk kreatif. Namun Andhika tak bisa mematok jumlah pasti untuk setiap produk kreatif yang bisa ia hasilkan, lantaran ia hanya menggunakan papan limbah.

“Kan kita konsepnya ke limbah ya, jadi yang patah itu tidak bisa untuk spesifik jadi berapa, kita lihat dulu kerusakannya sampai seberapa parah, kita baru bisa mengolahnya,”  jelasnya.

“Kalau satu papan utuh [bukan limbah], bisa 5 buah kacamata, untuk jam tangan bisa 20,” imbuh Andhika.

Kendati usahanya sudah diapresiasi banyak pihak, Andhika mengaku lebih senang bekerja sendiri. Karena hal itu pula, pihaknya masih terbatas dalam produksi.

“Karena keterbatasan produksi dan masih skala kecil juga, paling banyak 52 [buah], itu tidak selalu sama,“ pungkasnya. (dks/bima)

(zend)