Ekonomi & Bisnis

Merakit Jam Tangan Ekspor Limbah Skateboard, dari Sunyinya Lantai 2 Pasar Elpabes

Ekonomi & Bisnis

07 April 2022 16:25 WIB

Pemuda asal Sumber, Banjarsari, Solo yang menempati lantai 2 Pasar Elpabes, Andhika Praditya Brilian Yogatama, berhasil mengubah limbah skateboard jadi barang bernilai ekspor hingga dipamerkan pada Presidensi G20 lalu. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com – Lantai 2 Pasar Elbapes yang terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh, Setabelan, Banjarsari, Solo seolah nampak mati. Bertahun-tahun sudah lantai ini tak berpenghuni di tengah derap kehidupan Kota Bengawan.

Dari kesunyian ruang itu, seorang pemuda asal Sumber, Banjarsari, Solo berusaha menghidupkannya. Pemuda 28 tahun itu bernama Andhika Praditya Brilian Yogatama, pemuda yang menjadikan 4 kios [104-107] menjadi ruang kreatifnya.



Dari sanalah, Andhika memproduksi jam tangan, kacamata, dan aksesoris ekspor dari skateboard bekas  alias limbah yang ia namai Loosewood.

Andhika mengaku, usaha yang ia geluti kini berawal dari kegemarannya bermain skateboard sejak 2009-2010 silam. Dari situ, ia memiliki inisiatif untuk merubah limbah papan skateboard menjadi barang-barang bernilai ratusan hingga jutaaan rupiah.

“Ide awalnya dari hobi main skateboard, dari situ saya mencoba untuk iseng juga sih, tetapi saya belajar dari otodidak karena saya nggak paham soal kayu juga, lama-kelamaan saya memutuskan untuk mengolah limbah ini,” katanya saat ditemui Solotrust.com di kiosnya Rabu (6/4) siang.

Sementara, Andhika mendapatkan bahan-bahan baku limbah itu dari teman-temannya utamanya di skena skateboard, baik dari maupun luar Solo.

“Kalau bahan baku berawal dari komunitas, jadi kita saling berkontribusi, karena kita nggak dari Solo juga, beberapa teman dari luar kota, kadang kasih kirim kita beberapa bahan,”

Atas ide kreatif itu pula, kini Andhika mampu menjual jam tangannya ke negeri-negeri Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Prancis. Tak hanya itu, jam tangan Andhika tak jarang juga diikutsertakan dalam berbagai pameran kreatif, salah satunya pada G20 tahun ini.

“Pameran yang terakhir di G20 sama Pak Wali (Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka) juga di Lodji Gandrung. Sebelum pandemi kebanyakan pameran di Jakarta. Kalau ekspor ke Eropa, spesifik ke Inggris, Jerman, dan Prancis” terangnya.

Bertahun-tahun berproses di sepinya lantai 2 Pasar Elpabes

Tak tiba-tiba Andhika mampu melahirkan karya-karya yang diapresiasi pembeli dan berbagai pameran. Awalnya, Andhika memproduksi barang-barang kreatif tersebut secara manual sejak 2015-an silam atau di awal ia menghuni Pasar Elpabes.

Setelah mendapat berbagai masukan, pada 2018 ia memutuskan untuk memproduksi produk-produk-nya menggunakan mesin yang terintegrasi dengan sistem komputer. Dari sanalah, ia yang di 2015-an hanya memproduksi kalung, gantungan kunci, sejak 2018 ia juga mampu memproduksi jam tangan hingga kacamata dari limbah skateboard.

“Dari tahun 2015-an, awalnya dipakai buat produksi, awalnya buat studio aja, studio teman-teman itu, mau bikin apa gitu,” katanya.

“Kalau paling awal lebih ke aksesoris, berupa gantungan kunci, kalung, terus cincin, dari situ saya belajar untuk pengolahan produk lainnya selain aksesoris itu, terus kacamata dan jam tangan. Awalnya nggak langsung saya jual, riset jual 2018, awal mula 2015-2016,” imbuhnya.

Tak berhenti soal papan skateboard, kini Andhika juga berusaha mengubah limbah gitar hingga parket alias lantai kayu menjadi beragam barang bernilai. 

“Selain papan skateboard saya menggunakan limbah lantai kayu; parket, dan limbah gitar,” ujarnya.

Andhika mengaku menikmati ketenangan lantai 2 Pasar Elpabes yang nyaris tak berpenghuni sejak ia menempati 2015-an silam hingga kini.

“Soalnya memang lantai dua ini mati, makanya kalau buat produksi ini cocok, tenang,” pungkasnya. (dks/bima)

(zend)