Ekonomi & Bisnis

Kelurahan Baluwarti Punya Produk UMKM Jamu Tradisional Unggulan

Ekonomi & Bisnis

9 April 2022 14:45 WIB

Rumah produksi Jamu Putri Solo yang masih mengolah bahan dengan cara tradisonal sejak 1984. (Foto: Dok. Soloturst.com/bima)

SOLO, solotrust.com – Jamu Putri Solo menjadi salah satu produk unggulan daerah Baluwarti. Berproduksi sejak 1984, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jalan Tamtaman 2/99 Baluwarti ini masih eksis jadi minuman tradisional favorit.

Pemilik Jamu Putri Solo, Hari Raharjo mengaku menggunakan resep turun temurun dalam meracik jamu. Ia membuat beberapa jenis jamu, diantaranya beras kencur, gula asem dan kunir asem.



“Jamu ini sudah turun temurun sejak 1984, bapak saya memulai bisnis ini dari 1984 sampai 2011, hingga saya melanjutkanya sampai sekarang ini,” ungkapnya.

Tak hanya resep, cara pembuatannya pun juga masih tradisional. Hal ini untuk menjaga cita rasa jamu yang asli, tanpa bahan buatan dan pengawet.

“Cara pembuatan kami masih pakai cara tradisional supaya rasa yang didapat juga lebih alami,” kata Hari.

Untuk tetap eksis di pasaran, jamu dikemas dengan botol yang menarik. Pasar Jamu Putri Solo pun cukup luas dan semakin dikenal berkat pameran UMKM yang sering diadakan pemerintah kota (Pemkot) Solo.

Ternyata Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menjadi salah satu yang sering memesan Jamu Putri Solo dalam berbagai kesempatan acara.

“Pak teguh kan asli Baluwarti dan orang lama juga, kalau ada acara kadang pesan di kita, produk yang paling sering dipesan beras kencur, perkiraan dah sepuluh kali lebih,” ceritanya pada Solotrust.com, Kamis (7/4).

Dikatakan Hari, saat sebelum pandemi, omzet usaha Jamu Putri Solo mampu menembus angka Rp40 juta per bulan. Bahkan pelanggan kebanyakan dari luar kota memesan lusinan jamu.

“Omset dulu sebelum pandemi, bisa sampai Rp40-45 juta mas perbulan, tetapi semenjak pandemi sekarang ini paling Rp20-30 juta perbulan ga mesti juga,” tukasnya.(bima)

(zend)