Solotrust.com - Manga Demon Slayer akan diadaptasi ke dalam teater tradisional Noh. Sebagaimana dikabarkan kantor berita Jepang NHK, para aktor dan produser pertunjukan itu menggelar konferensi pers pada hari Selasa (5/4) untuk menyampaikan detail mengenai adaptasi Noh tersebut.
Aktor Ohtsuki Bunzo, yang telah ditetapkan pemerintah Jepang sebagai penerima bintang jasa bidang kebudayaan, serta Nomura Mansai termasuk di antaranya.
Murid Bunzo, Ohtsuki Yuichi, berperan sebagai tokoh utama, Kamado Tanjiro, serta adik perempuannya, Nezuko.
Mansai akan memerankan tokoh antagonis utama dan raja iblis, Kibutsuji Muzan, serta sebagai ayah dan gagak Tanjiro. Bunzo akan berperan sebagai salah satu iblis yang kuat, Rui. Mansai juga akan menjadi sutradara panggung.
Pertunjukan Noh ini akan berlangsung selama sekitar dua jam dan menampilkan sebagian dari kisah aslinya.
Mansai mengatakan cerita ini cocok dengan Noh karena mengambil tema tentang iblis yang sering diangkat dalam pertunjukan Noh. Ia mengatakan penampilan teater itu sepertinya akan memberikan persepsi berbeda dibandingkan anime atau adaptasi musikalnya.
Menurut Mansai, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi, misalnya bagaimana menggambarkan “pernapasan air”, salah satu teknik pernapasan dari sang tokoh utama dan seorang karakter lainnya. Namun, ia mengatakan semua orang yang terlibat akan berbagi ide untuk menciptakan pertunjukan yang menarik.
Berjudul Noh Kyogen ‘Kimetsu no Yaiba, pertunjukan itu akan dipentaskan di Teater Kanze Noh di Daerah Chuo Tokyo dari tanggal 26 hingga 31 Juli, dan Teater Ohtsuki Noh di Daerah Chuo Osaka antara tanggal 9 dan 11 Desember.
Serial karya seniman manga Koyoharu Gotoge itu diterbitkan di majalah manga mingguan populer Shukan Shonen Jump dari Shueisha Inc. antara Februari 2016 dan Mei 2020. Manga ini telah terjual lebih dari 150 juta eksemplar, termasuk edisi elektronik.
Demon Slayer adalah anime fenomenal. Berdasarkan penelitian Dai-ichi Life Research Institute Inc. tahun lalu, sebagaimana dilaporkan The Japan Times, Demon Slayer telah menghasilkan dampak ekonomi setidaknya 270 miliar Yen (sekitar Rp36,548 triliun) di Jepang.
Lembaga Think Tank tersebut mengatakan 85 miliar Yen berasal dari penjualan buku, lebih dari 50 miliar Yen dari penjualan terkait dengan film, dan lebih dari 130 miliar Yen dari penjualan merchandise terkaitnya. Manga Demon Slayer menjadi manga terlaris tahun 2019 dan 2020.
Demon Slayer bercerita tentang Tanjiro Kamado, seorang anak yang baik hati dan cerdas yang tinggal bersama keluarganya di era Taisho. Ia menjadi sumber pendapatan keluarga satu-satunya setelah ayahnya meninggal.
Semuanya berubah ketika keluarganya diserang dan dibantai oleh iblis. Tanjiro dan saudara perempuannya Nezuko adalah satu-satunya yang selamat dari kejadian itu, dengan Nezuko yang berubah menjadi iblis. Tetapi secara mengejutkan, Nezuko masih menunjukkan tanda-tanda emosi dan pemikiran manusia.
Setelah bertemu dengan Giyu Tomioka, pembunuh iblis, Tanjiro memutuskan untuk menjadi pembunuh iblis juga agar bisa membantu saudara perempuannya kembali menjadi manusia dan membalas kematian semua anggota keluarganya.
Film adaptasinya yakni Demon Slayer Kimetsu no Yaiba The Movie: Mugen Train menduduki peringkat teratas box-office Jepang sepanjang masa, melampaui Spirited Away, film anime keluaran tahun 2001 yang disutradarai oleh Hayao Miyazaki.
Tahun lalu, Majalah TIME pun memilih Koyoharu Gotouge sebagai salah satu orang yang masuk dalam daftar "TIME 100 Next" atau 100 orang yang diharapkan dapat membentuk masa depan. Dengan ini Gotouge menjadi kreator manga pertama yang masuk daftar itu.
TIME mengatakan bahwa itu adalah pencapaian surealis yang memperdalam minat pada penulis dan ilustratornya. TIME juga mengutip seorang editor di majalah kartun yang menerbitkan Demon Slayer, yang mengatakan bahwa kepribadian penulis tercermin dalam sifat serius, jujur, dan rasa tanggung jawab yang kuat dari karakter utamanya, Tanjiro Kamado. (Lin)
(zend)