Solotrust.com - JYP Entertainment, perusahaan dibalik artis K-Pop populer seperti TWICE, Stray Kids, dan ITZY, membatalkan kerjasamanya terkait NFT dengan perusahaan fintech Dunamu.
Menurut laporan eksklusif dari Money Today baru-baru ini, JYP Entertainment dan Dunamu telah sepakat untuk mengakhiri perjanjian mereka tahun 2021 untuk mendirikan usaha patungan yang berfokus pada NFT.
"Dunamu dan JYP Entertainment berencana untuk mendirikan usaha patungan untuk bisnis NFT, tetapi saat ini, kami telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak bisnis kami satu sama lain setelah kesepakatan bersama. Kami telah sepakat untuk terus mencari peluang kerjasama satu sama lain dalam berbagai cara," kata Dunamu.
Pada Juli 2021, JYP Entertainment dan Dunamu mengumumkan bahwa mereka akan bermitra untuk meluncurkan platform NFT berbasis K-Pop. Dengan kesepakatan itu, Dunamu mengakuisisi 2,5 persen saham di JYP Entertainment. Sampai sekarang, Dunamu masih memegang 2,5 persen saham JYP Entertainment, dan tidak diketahui apakah mereka akan mempertahankan atau menjualnya.
Awal tahun ini, solois dan mantan anggota Wonder Girls Sunmi dan agensinya, Abyss Company, mendapat kecaman karena proyek NFT "Sunmiya Club" miliknya.
Penggemar Sunmi (dikenal sebagai Miyane) turun ke media sosial untuk menyuarakan ketidaksenangan mereka pada peluncuran itu, dengan banyak dari mereka mengutip potensi dampak negatif NFT terhadap lingkungan.
Dunamu tidak hanya bekerjasama dengan JYP, namun juga HYBE. Pada November 2021, HYBE menggelar corporate briefing, dimana foundernya Bang Shi Hyuk mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan Dunamu untuk model bisnis baru yang melibatkan kombinasi IP (Intellectual Property/kekayaan intelektual) dan NFT.
Saat itu Bang memperkenalkan CEO Dunamu, Song Chi Hyung, yang kemudian menjelaskan apa itu NFT.
"Anda dapat menganggap NFT sebagai aset digital yang tak tergantikan yang dapat diverifikasi dengan aman dan andal sehingga siapa pun dapat percaya bahwa hanya ada satu di dunia. Aset digital semacam itu dibuat ketika konten atau produk digital tertentu diberi nilai unik melalui teknologi blockchain," jelas Song.
"Nilai ini benar-benar terwujud bila dipadukan dengan bidang-bidang dimana aset tak berwujud itu penting, seperti industri permainan, seni, dan hiburan, yang dihidupkan melalui aktivitas kreatif. Ini adalah teknologi yang menghilangkan produk palsu yang telah lazim di masa lalu, hanya menyisakan yang asli, dan memberikan manfaat yang sah kepada satu-satunya orang yang telah menciptakan nilai unik dan pelanggan yang telah menemukan dan memberikan dukungan mereka kepada nilai itu," lanjut Song.
Bang Si Hyuk kemudian menjelaskan bahwa NFT akan memberi HYBE kesempatan untuk mengubah photocard biasa menjadi photocard digital dengan gambar dan suara bergerak.
"Banyak penggemar mencari cara untuk menyimpannya untuk waktu yang lama, dan karena dirilis dalam jumlah terbatas, kadang-kadang dipertukarkan di antara penggemar. Kami bekerja sama dengan Dunamu untuk menciptakan cara untuk memperluas pengalaman penggemar dengan lebih beragam dan aman, seperti mengotentikasi secara digital keunikan photocard ini dan menjadikannya permanen, tetapi juga memungkinkannya untuk dikumpulkan, ditukar, dan ditampilkan di platform komunitas seperti Weverse. Alih-alih foto bingkai tunggal, itu dapat diubah menjadi photocard digital dengan gambar dan suara bergerak," jelas Bang.
Begitu mendengarnya, banyak penggemar yang mengkhawatirkan dampak negatif NFT terhadap lingkungan. ARMY (sebutan penggemar BTS) juga mencatat bahwa rencana NFT HYBE kontradiktif dengan pidato BTS di PBB, dimana mereka mengatakan perubahan iklim sebagai masalah penting.
Kepemilikan karya seni NFT diautentikasi melalui teka-teki matematika yang rumit, begitu rumit sehingga perhitungannya memerlukan gudang komputer. Penghitungan angka membutuhkan energi dalam jumlah besar, yang sering kali dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batu bara.
Misalnya, ketika seniman Prancis Joanie Lemercier melelang NFT, lelang tersebut menggunakan energi 8,7 megawatt hanya dalam sepuluh detik. Dibutuhkan studio seni grafis selama dua tahun penuh untuk menghabiskan energi sebanyak itu.
Dalam pernyataan pertamanya tentang masalah ini, HYBE mengatakan bahwa mereka tidak akan mundur pada rencana NFT-nya. Menurut pemimpin proyek HYBE America John Kim, photocard digital anggota BTS akan diluncurkan pada paruh pertama tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan kepada The Wall Street Journal, Kim berkata, "Kami percaya NFT memiliki potensi untuk ekspansi dan berharap mereka akan memberikan pengalaman dan kesempatan yang lebih bervariasi kepada penggemar untuk mengekspresikan diri".
Selain itu, Dunamu juga mengatakan bahwa usaha NFT dengan HYBE tidak akan berdampak lingkungan seperti yang dipikirkan penggemar.
Kim Minjung, manajer pengembangan dan strategi bisnis NFT Dunamu, mengklaim bahwa platform NFT mereka tidak akan menghabiskan banyak energi dibandingkan dengan pilihan yang lebih umum, dengan mengklaim bahwa jejak karbonnya hampir dapat diabaikan.
Dalam sebuah wawancara dengan Majalah TIME belum lama ini, Bang akhirnya angkat bicara terhadap rencana ini. Dia menjawab kekhawatiran penggemar tersebut dengan menegaskan bahwa perusahaan belum secara resmi mengumumkan apa pun. (Lin)
(zend)