Ekonomi & Bisnis

SM Kerjasama dengan The Sandbox Untuk Metaverse dan Binance Urus NFT-nya

Ekonomi & Bisnis

25 Februari 2022 15:05 WIB

SM Entertainment melalui anak perusahaannya SM Brand Marketing (SMBM), menjalin kerjasama dengan platform metaverse The Sandbox (Foto: Dok. SM Entertainment)

Solotrust.com - SM Entertainment melalui anak perusahaannya SM Brand Marketing (SMBM), menjalin kerjasama dengan platform metaverse The Sandbox, setelah sebelumnya dengan platform Binance untuk tujuan NFT (Non-Fungible Token).

Sebagaimana dikabarkan SM Entertainment dalam siaran persnya pada Kamis (24/2), mereka telah menandatangi MOU dengan The Sandbox, platform metaverse terbesar di dunia, untuk membangun ekosistem Play2Create (P2C), sebuah konsep yang dibuat oleh Produser Eksekutif SM, Lee Soo Man.



Melalui kemitraan ini, akan dibentuk SMTOWN LAND, ruang tema yang didedikasikan untuk SM Entertainment Group. Ruang ini akan dibuat di K-Verse, ruang khusus untuk K-content di The Sandbox. Ruang ini akan dipakai untuk mengadakan acara seperti konser dan pertemuan penggemar. Pengguna nantinya juga bisa melalukan Re-creator Economy dimana mereka dapat menciptakan item NFT sendiri.

Selain itu, SMBM dan The Sandbox telah memutuskan untuk bersama-sama merencanakan dan memproduksi produk NFT menggunakan IP (Intellectual Property/Kekayaan intelektual), pengetahuan produksi, dan teknologi dari kedua perusahaan. Mereka juga akan bersama-sama mengoperasikan layanan partisipatif penggemar yang dapat dinikmati oleh penggemar di seluruh dunia.

"SM Entertainment Group telah menjadi perusahaan dengan perluasan lebih lanjut di dunia digital berdasarkan berbagai konten IP, artis, dan worldview SMCU (SM Culture Universe) yang telah terakumulasi sejak didirikan. Kami menantikan The Sandbox, yang memiliki ekonomi kreator yang mapan, untuk lebih memperluas SMCU dalam metaverse melalui kemitraan ini di masa depan," demikian kata CEO SMBM  Lee Sungsu.

Sebastien Borget, salah satu pendiri The Sandbox, mengatakan bahwa SM Entertainment Group telah berinovasi untuk memimpin industri hiburan Asia dengan memperkenalkan budaya K-pop ke dunia selama 27 tahun terakhir. The Sandbox senang karena akan menjadi bagian dalam  menghidupkan budaya SM dan worldviewnya.

Sebelumnya, SMBM telah menandatangani kemitraan dengan Binance. Sebagaimana dikabarkan situs Cryptopotato, sepanjang kolaborasi ini, para mitra akan bergabung di sektor NFT dan membentuk eco-fund bersama.

Ekosistem Play2Create sendiri memungkinkan pengguna mereproduksi konten menggunakan IP. Hasilnya, individu akan dapat menciptakan kembali produk berupa musik, tari, permainan, dan barang.

Model P2C dianggap sebagai langkah maju dari mekanisme Play-to-Earn (P2E) yang ada. Dalam ekosistem yang pertama, item dapat diubah menjadi token yang tidak dapat dipertukarkan, memungkinkan pelanggan memperoleh keuntungan sambil membuktikan kepemilikan atas aset tersebut.

"Kami ingin memberi SMBM teknologi tangguh yang dapat mendukung banyak penggemar global K-pop yang menikmati kegiatan membuat ulang konten berdasarkan selebriti Korea favorit mereka dan ingin mendapatkan penghasilan pasif melalui hobi mereka," kata Helen Hai, Kepala Global Binance NFT.

CEO SMBM Lee Sungsu menegaskan bahwa kemitraan ini akan membawa inovasi hebat dalam pembentukan ekosistem P2C dan perluasan bisnis di industri blockchain.

Pada 8 Februari lalu, agensi BLACKPINK, YG Entertainment, juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Binance. Kerjasama itu dimaksudkan untuk membangun kemitraan strategis guna mendorong proyek bersama yang terkait dengan aset virtual, blockchain, dan NFT. Binance akan menyediakan platform NFT dan infrastruktur teknologi, sementara YG akan memasok konten NFT dan aset game.

Mereka akan mengembangkan game berdasarkan rantai pintar Binance, berkolaborasi dalam membangun platform metaverse, dan secara aktif mengejar berbagai peluang aset digital untuk mengembangkan pengalaman dan layanan unik bagi para penggemar.

Mereka berpikir kemitraan itu akan menciptakan sinergi positif karena pertumbuhan NFT membuka jalan bagi perubahan paradigma industri musik dan K-pop, dengan melayani lebih dari sekadar tujuan konsumsi bagi penggemar.

"Kami berencana untuk terus membangun ekosistem NFT yang inovatif dan ramah lingkungan," kata CEO YG Hwang Bokyung dalam pernyataan bersama.

"Kolaborasi dengan Binance telah memberikan kesempatan bagi YG untuk mengamankan royalti dan peluang bisnis untuk barang langka dan konten yang berharga," tambahnya.

Melalui kerjasama dengan YG, Binance berharap dapat menciptakan ekosistem ramah lingkungan untuk NFT dan mempromosikan penggunaan platform blockchain yang berkelanjutan.

"Kami berharap ini akan mendukung pengembangan ekosistem blockchain global, dan membawa adopsi arus utama lebih lanjut dari aset baru, seperti NFT, ke basis pengguna baru," kata kepala global NFT Binance, Helen Hai.

Binance dikatakan sebagai platform multichain yang menggunakan protokol kesepakatan konsensus yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi daripada Bitcoin. Membuat NFT dengan cara yang ramah lingkungan adalah salah satu pertimbangan yang ditekankan oleh Binance dan YG selama kolaborasi mereka.

Lebih lanjut, terkait dengan K-Pop, sebagaimana dilaporkan Yonhap News Agency, YG percaya bahwa kemitraannya dengan Binance akan menciptakan sinergi yang hebat di industri K-pop.

"Ada kemungkinan penerapan cryptocurrency, yang memanfaatkan IP artis papan atas yang mendapat perhatian global, seperti BIGBANG dan BLACKPINK, ke beragam bisnis dan mengembangkannya," kata YG.

"Binance juga diharapkan mendapatkan keuntungan dalam proses menargetkan pasar global dan memperluas bisnisnya bekerja sama dengan YG karena pengaruh Korean Wave (gelombang Korea) karena K-pop," lanjutnya.

NFT sendiri adalah aset digital yang memberikan nilai intrinsik pada konten dengan teknologi blockchain, dan memberikan kepemilikan kepada pembeli. NFT merupakan unit data yang unik dan tidak dapat dipertukarkan yang disimpan pada buku besar digital, yang dapat dibeli dan dijual secara digital.

Perusahaan hiburan Korea Selatan telah menunjukkan minat yang besar pada NFT untuk mengubah kekayaan intelektual artis menjadi aset digital yang dapat ditampilkan dan dipertukarkan di komunitas penggemar. Karena menjadi tren untuk generasi berikutnya, agensi hiburan besar, termasuk HYBE, telah memasuki pasar terkait.

Karena streaming musik digital telah menjadi umum, musik dapat dibagikan oleh sejumlah orang yang tidak ditentukan. Sementara NFT memungkinkan orang tertentu untuk memiliki konten digital asli yang tidak dapat diduplikasi dan merekam informasi kepemilikan.

Sedangkan Metaverse adalah ruang bersama virtual kolektif, yang diciptakan oleh konvergensi realitas fisik yang ditingkatkan secara virtual dan ruang virtual yang persisten secara fisik. Ini menggambarkan internet masa depan, dengan ruang virtual 3D yang terhubung ke universe virtual yang dirasakan. Meski demikian standar umum, interfaces (antarmuka), dan protokol komunikasi antara sistem di lingkungan virtual masih dalam pengembangan. Berbagai perusahaan Korea Selatan telah secara aktif mengadopsi platform metaverse, seperti SM Entertainment dengan SMCU (SM Culture Universe). (Lin)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya