JAKARTA, solotrust.com – Pengamat intelijen, pertahanan dan keamanan Ngasiman Dyojonegoro menilai Polri cukup berhasil meminimalisir kemacetan dan kepadatan lalu lintas selama masa mudik Lebaran 2022.
Ngasiman menilai penerapan rekayasa lalu lintas satu arah (one way) di jalan tol untuk memberikan kelancaran pada pemudik terutama yang menuju Cirebon, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pemerintah sudah memprediksi lonjakan pemudik di tahun ini setelah dua tahun sebelumnya melarang mudik.
“Jajaran Polri cukup matang dalam mempersiapkan mudik tahun 2022 ini. Kita semua patut mengapresiasi,” katanya Ngasiman.
Ia menambahkan dari sudut pandang keamanan negara, mudik merupakan momentum penting untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah. Sebab mudik jadi salah satu bentuk pelayanan publik yang penting bagi warga.
Penanganan mudik yang baik akan berdampak pada peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja Pemerintah.
“Jangan sampai insiden-insiden kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa tidak terantisipasi,” jelasnya.
Sedangkan Ngasiman menilai pergerakan kelompok radikal pada momentum mudik juga tinggi karena longgarnya pengawasan akibat tingginya intensitas mobilisasi manusia sepanjang arus mudik dan balik. Sehingga fokus Polri diprioritaskan pada pengamanan perjalanan.
Ia mengimbau seluruh jajaran yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan pertahnan nasional untuk tetap waspada dan saling bersinergi.
Pergerakan kelompok radikal juga harus menjadi prioritas di masa arus mudik dan balik, sehingga TNI, Polri dan Pemerintah Daerah harus lebih peduli, waspada dan menerapkan sistem deteksi dini.
Terkait potensi lonjakan kasus Covid-19, lanjut Ngasiman, juga harus diantisipasi. Keberhasilan pengelolaan arus mudik emnjadi awal kebangkitan dari hantaman pandemic yang disusul terjadinya inflasi.
“Saya yakin ke depan kita akan mampu menghadapu situasi yang berkembang dan lebih optimis,” tandasnya sebagaimana dilansir Antaranews, Senin (2/5).
()