Serba serbi

Mengapa Smartphone Harus Dijauhkan Saat Jam Tidur? Ini Alasannya

Serba serbi

3 Mei 2022 10:36 WIB

Ilustrasi. (Foto: Pixabay/HaticeEROL)

Solotrust.com - Manusia menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari untuk tidur, sehingga kualitas tidur sangat penting bagi keseimbangan hidup. Seiring dengan penggunaan smartphone dan alat-alat elektronik lainnya yang masif, tak hanya kalangan dewasa melainkan juga anak-anak, gangguan tidur menjadi hal yang tak bisa dielakkan.

Paparan smartphone dan barang elektronik lainnya saat waktu tidur ternyata berkaitan dengan adanya gangguan tidur.



Menurut penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of American Medical Association Pediatrics, seperti dilansir media Korea Selatan Chosun Ilbo, telah dilakukan sebuah studi komprehensif tentang penggunaan barang elektronik dan kualitas tidur di kalangan anak-anak dan remaja.

Hasilnya ditemukan bahwa pada mereka yang menggunakan smartphone atau tablet mereka segera sebelum tidur, kesulitan tidur meningkat 117 persen, kehilangan kualitas tidur meningkat 46 persen, dan kantuk di siang hari meningkat 172 persen.

Persentase itu juga tetap meningkat meski perangkat seluler hanya diletakkan di tempat tidur tanpa digunakan. Kesulitan tidur meningkat sebesar 79 persen, kehilangan kualitas tidur sebesar 53 persen, dan kantuk di siang hari sebesat 127 persen.

Hal ini terjadi karena cahaya biru dari layar smartphone dapat mengganggu siklus tidur dan produksi hormon tidur melatonin yang terjadi dalam gelap.

Tak hanya anak-anak, paparan smartphone sebelum tidur juga merupakan risiko bagi orang dewasa. Untuk tidur malam yang nyenyak, disarankan untuk meletakkan smartphone di luar kamar setelah jam 10 malam.

Data di Korea Selatan misalnya, menunjukkan jumlah orang yang berkonsultasi dengan dokter tentang gangguan tidur naik lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir, dari 318.000 pada 2011 menjadi 674.000 tahun 2020.

Jumlah tidur yang optimal berbeda-beda untuk setiap individu. Beberapa orang dapat puas dengan enam jam, sementara yang lain membutuhkan delapan jam. Tetapi sebagai aturan praktis, orang dewasa harus tidur sekitar tujuh jam tanpa gangguan setiap malam.

Tidak hanya paparan smartphone dan barang elektronik lainnya, salah satu hal yang bisa membuat orang tidak cukup tidur adalah berolahraga di sore hari, misalnya olahraga berat di gym sepulang kerja. Ini memanaskan dan mengganggu tubuh dan membuatnya lebih sulit untuk tidur. Oleh karena itu penting untuk menyelesaikan olahraga setidaknya lima jam sebelum tidur sehingga tubuh memiliki waktu untuk menenangkan diri.

Di pagi hari, sinar matahari mengaktifkan bioritme. Bahkan sedikit sinar matahari dapat membantu otak bekerja, sehingga biarkan tirai sedikit terbuka sebelum tidur. Mendapatkan banyak sinar matahari di luar dalam waktu dua jam setelah bangun secara otomatis akan menyebabkan kantuk 15 hingga 16 jam sesudahnya. Sangat penting untuk mendapatkan sinar matahari yang nyata daripada interior yang terang benderang, jadi pastikan untuk pergi ke luar setiap hari bahkan pada hari berawan atau hujan.

Untuk menghasilkan serotonin yang membangunkan di siang hari dan melatonin yang merangsang tidur di malam hari, tubuh membutuhkan triptofan, asam amino yang membentuk protein dan banyak ditemukan dalam kacang-kacangan, tahu, daging, telur, dan tuna. Sertakan makanan yang mengandung triptofan dalam sarapan untuk menjaga kualitas tidur.

Stimulan seperti kopi dan teh juga harus dihindari di malam hari, karena butuh waktu hingga delapan jam untuk menghilangkan kafein. (Lin)

(zend)