SOLO, solotrust.com – Pedagang kaki lima (PKL) yang menempati kios di Shelter Manahan, Banjarsari, Solo telah menemui sepakat terkait relokasi pedagang ke lokasi baru berkonsep foodcourt di Jalan KS Tubun atau di sisi barat Stadion Manahan Solo. Untuk sementara, pedagang akan pindah ke lokasi lain sebelum menempati bangunan baru saat jadi nantinya.
Ketua Paguyuban Guyub Rukun PKL Shelter Manahan, Sudarto menyatakan pihaknya telah menyetujui desain tempat baru yang dipaparkan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo. Ia menuturkan, lokasi baru tersebut sudah sesuai ekspektasinya. Namun, pihaknya sempat memberi masukan terkait bangunan baru.
“Kalau menurut saya desain baru di atas bangunan PKL, jadi menurut saya itu seperti tempat menengah ke atas, itu bagus sekali itu,” kata Darto, sapaan akrabnya, saat dihubungi, Jumat (13/5).
“Kemarin memang desain sebelumnya itu menghadap ke timur, kita memohon pada Dinas tembusannya ke Pak Wali, dan disetujui desainnya dirubah ke barat,” ungkapnya.
Ia menyatakan, pedagang yang dari datanya berjumlah 132 orang juga telah menyepakati rancangan itu. Selanjutnya, pedagang akan mengungsi dan mencari lokasi masing-masing sebelum lokasi tempat berdagang baru selesai nant.
“Kesepakatan kita cari sendiri, jadi memang ya udah intinya dibangunkan kita sabar menanti, untuk jeda satu tahun kurang-lebih, kontrak itu jualan ke mana itu monggo kembali ke anggota masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, selama ini PKL Shelter Manahan dipatok biaya retribusi sebesar Rp1 ribu/hari dan biaya iuran sampah sebesar Rp7.500/bulan. Untuk lokasi baru nanti, Darto mengungkapkan belum ada pemaparan soal biaya sewa dan biaya lainnya.
Pihaknya pun masih menunggu pertemuan dari Disdag Solo, sekaligus untuk penomoran pedagang nantinya.
“Kita belum dikasih tau soal sewa, belum diinformasikan, untuk ke depan tempat baru dikenakan biaya apa saja kita belum tahu, mungkin nanti kebersihan apa-apa-apa, kita belum tahu,” ujarnya.
“Pertemuan selanjutnya, itu nunggu ada undangan, kemarin terakhir bahas tentang desain itu sudah diutarakan semua. Nanti (kalau) ada undangan tentang hal apa teknisnya di lapangan penempatan atau sebagainya, paguyuban nunggu,” tukasnya. (dks)
(zend)