SOLO, solotrust.com- Sebanyak 661 mahasiswa Unit Program Belajar Jarak jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) melaksanakan acara wisuda di Graha Sabha Buana, Surakarta, Kamis (8/3/2018). Ratusan wisudawan itu berasal dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPBJJ-UT Surakarta Yulia Budiwati mengatakan lulusan UT juga memiliki daya tawar yang tinggi di dunia kerja. UPBJJ-UT menerapkan sistem pendidikan "cyber university" atau penyelenggaraan perkuliahan tanpa tatap muka dengan memanfaatkan teknologi informasi, yang mempermudah mahasiswa mengakses pengetahuan baru melalui internet. Sehingga ketika lulus, mahasiswa tak hanya mendapatkan ilmu tapi juga skill penggunaan teknologi yang bisa dijadikan bekal untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.
"Sebenarnya metode pembelajaran jarak jauh sangat tepat untuk anak muda zaman sekarang, karena lebih efisien dan menghasilkan lulusan berkualitas tinggi," kata Kepala UPBJJ-UT Surakarta Yulia Budiwati kepada wartawan.
Di samping itu, ia juga mengatakan melalui sistem pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut, mahasiswa terlatih memanajemen dirinya sendiri, mengatur waktu agar kuliah tidak mengganggu kegiatan yang lain.
"Misalnya ibu rumah tangga juga bisa mengatur waktunya untuk belajar jarak jauh. Kalau mereka harus ikut kuliah tatap muka kan susah," katanya.
Ia mengatakan pada dasarnya dengan menempuh pendidikan kuliah di UT, mahasiswa diuntungkan tiga hal, yaitu menguasai bidang studi masing-masing, memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran atau tutorial secara "online", dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai kemandirian.
Meski lebih banyak menerapkan metode perkuliahan melalui "online", pihaknya juga tetap mengadakan perkuliahan secara tatap muka. Meski demikian, hanya dilakukan sebanyak delapan kali dalam kurun waktu tempuh pendidikan tersebut.
"Pada saat kuliah tatap muka inilah kami mendatangkan tutor, mereka ini sebagian berasal dari dosen universitas lain, salah satunya Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagian lagi dari praktisi di bidangnya masing-masing," lanjutnya.
Kata Yulia, mengutip Antara, dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa UPBJJ-UT Surakarta terus meningkat seiring dengan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kampus kepada masyarakat yang ingin meneruskan jenjang kuliah.
Menurut dia, jumlah mahasiswa UPBJJ-UT Surakarta saat ini sebanyak 6.353 orang yang tersebar di 2 kota dan 7 kabupaten, yaitu Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Wonogiri.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Wali Kota Basuki Anggoro Hexa yang mewakili Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, indeks prestasi yang tinggi belum tentu menjamin lulusan perguruan tinggi memperoleh pekerjaan yang diinginkan.
"Dibutuhkan kompetensi lain dalam dunia kerja. Tantangan menuntut kesiapan intelektual dan mental yang kuat. Pada dasarnya sarjana harus mampu berbuat dan bermanfaat baik untuk pribadi, masyarakat sekitar, bangsa dan negara," ujarnya.
Ia berharap para lulusan UPBJJ-UT Surakarta yang merupakan intelektual muda mampu terus mengembangkan kemampuan dan kualitas diri untuk kehidupan yang lebih baik. (mia)
(wd)