SOLO, solotrust.com - Dalam waktu dekat, Selter Manahan segera dikosongkan untuk selanjutnya menempati tempat baru di Jalan KS Tubun atau di sebelah barat Stadion Manahan Solo. Imbasnya, ratusan pedagang akan mencari tempat dagangan sementara sembari menunggu pembangunan lokasi baru itu selesai dibangun.
Namun berbeda dengan pedagang selter yang sudah ditentukan nasib menempati lokasi baru nanti, belasan pedagang kaki lima (PKL) di luar selter atau yang berdagang di sisi utara Gate C Stadion Manahan belum memiliki kejelasan nasib.
Salah satu pedagang wedangan, Eri, mengatakan sejuah ini belum ada pemberitahuan resmi dari Dinas Perdagangan (Disdag) Solo terkait dengan imbas pembongkaran Selter Manahan.
"Kita kan sementara ini belum tahu, kalau yang sana (selter) kan dibongkar, kalau sini belum tahu gimana kelanjutannya, apa dikasih apa dipindahkan, ini yang bikin sedih, padahal [jualan] di sini ramai," katanya kepada Solotrust.com Selasa (17/5) pagi.
Pedagang yang berjualan sejak 7 tahun lalu ini mengungkapkan, kehidupannya bergantung pada taman sisi utara Stadion Manahan tersebut, yang biasanya ramai pembeli di pagi hari.
Eri berharap, agar para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Ngudi Rezeki untuk segera melakukan audiensi dengan Disdag Solo untuk kejelasan nasib.
"Kalau ramai biasanya pagi, ini orang-orang yang jualan jajanan pagi, kalau situ [selter] dibongkar setahun lagi dapat, kalau nasib kita (di luar selter) belum tahu," terangnya.
"Kalau penginnya saya, kita perwakilan orang berapa ke Disdag, minta kejelasan, mau dikasih tempat atau gimana, tapi belum ada yang mau," imbuhnya.
Selama belum ada kejelasan nasib, Eri juga beeharap ia dapat tetap berjualan di sekitaran Gate C sisi utara Stadion Manahan.
"Semoga pindahnya masih lama," harapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Ngudi Rezeki PKL Manahan, Purwadi mengatakan sejauh ini pihaknya belum merencanakan pertemuan dengan Disdag Solo.
"Kalau yang paguyuban sini nunggu keputusan dari sana, belum ada pemberitahuan, manut sana dari Disdag," katanya.
Diungkapkan, terdapat 60 pedagang yang berjualan sekitaran Gate C Stadion Manahan yang belum menentukan nasib. Pedagang di tempat tersebut mayoritas merupakan PKL yang dulunya dipindah dari area depan Stadion Manahan.
60 PKL tersebut setiap harinya membayar biaya retribusi sebesar Rp1000/hari dan biaya iuran sampah sebesar Rp7.500/bulan, atau sama dengan biaya PKL di selter.
"PKL sini pindahan dari depan sana, ini udah lama sekitar 15 tahunan. Ini sekitar 60-an se-taman ini, retribusi Rp1000, sama uang sampah Rp7.500," jelasnya.
Selama belum ada pemberitahuan resmi, Purwadi menuturkan 60 pedagang itu akan tetap berjualan, kendati selter yang lokasinya bersebelahan sudah mulai dikosongkan hingga hari ini.
"Selama belum ada pemberitahuan resmi kita tetap jualan, nunggu pemberitahuan resmi," pungkas Purwadi. (dks)
(zend)