Hard News

Cegah PMK, Forkopimda Rembang Sidak Pasar Hewan Pamotan

Nasional

17 Mei 2022 16:40 WIB

Salah seorang dokter hewan Tim Sidak Forkompimda Rembang tengah memeriksa hewan ternak di pasar hewan Pamotan, Selasa (17/5). (Foto: Dok. Solotrust.com/mn)

REMBANG, solotrust.com - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Rembang melakukan inspeksi mendadakan (sidak) di pasar hewan Pamotan, Selasa (17/5).

Sidak dipimpin langsung oleh Bupati Abdul Hafidz serta Wakil Bupati Hamies Cholil Barro serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Agus Iwan Haswanto.



Dalam sidak tersebut, Forkopimda dengan melibatkan dokter hewan mengecek secara acak kondisi hewan ternak yang diperjualbelikan pada pasar hewan Pamotan.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan, pengecekan ini menjadi sumber utama untuk mendeteksi wabah penyakit PMK agar tidak merebak ke mana-mana, yang akhirnya merugikan bagi peternak.

"Jadi saat di Rembang sudah 14 kasus positif PMK, di Kecamatan Kaliori, Sarang dan Kragan. Kita tetap kita pantau terus. Bukan karena menakutkan, tetapi wabah ini bisa merugikan para peternak kita. Tingkat kesembuhannya tinggi, namun sapi yang asalnya makannya bagus, menjadi enggak mau makan. Sehingga mengganggu terhadap pertumbuhan," ucap Hafidz.

"Tadi juga sudah di cek satu persatu, semua hewan di pasar hewan Pamotan ini dalam keadaan keadaan aman," tambahnya.

Hafidz menambahkan, apabila PMK mengalami perkembangan, pihaknya siap menyediakan tempat karantina bagi hewan dan meliburkan sementara pasar hewan untuk memutus mata rantai penyebaran kasus PMK agar tidak menyebar luas ke hewan lain.

"Tempat karantina ini akan kita lokalisir ketika ada temuan wabah PMK dari para peternak, nanti kita siapkan," ujarnya.

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto menyatakan, semua hewan yang dibawa di pasar hewan Pamotan sehat dan layak jual. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atas kondisi hewan yang masuk di pasar tersebut.

Menurut Iwan, dalam momen tersebut juga memberikan sosialisasi kepada polangan dan peternak akan potensi PMK pada hewan mereka serta memberikan pemahaman tentang gejala klinis hewan yang terserang PMK.

"Atas hasil sidak sementara tidak ada rencana penutupan pasar hewan. Nanti dilihat progres sapi yang terjangkit PMK. Bapak Bupati Rembang akan memutuskan setelah melihat kondisi yang memang memaksa harus dilakukan penutupan," pungkasnya. (mn)

(zend)