SOLO, solotrust.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo kini memiliki total 4 unit mobil truk tangki, setelah mendapat satu lagi bantuan satu unit dari Lion Club Solo Bengawan District 307-B2, yang diserahkan di Garasi PMI Solo, Sabtu (28/5).
Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan, dengan 4 unit tersebut, pihaknya siap mem-back-up petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), khususnya dalam penangganan kasus kebakaran.
Menurutnya, bantuan tersebut dapat mem-backup Damkar, saat situasi unit Damkar kehabisan air. Sehingga, mobil bantuan dari PMI mampu mencegah kemungkinan api dapat membesar.
"Kami akan kerja sama dengan Damkar, karena Damkar waktu kebakaran dari posko menuju kebakaran itu butuh waktu, [pun] pada saat nyemprot air nggak sampai 15 menit habis, nah kalau kita support, airnya nggak berhenti apinya akan padam," katanya.
"Itu yang saya alami waktu kebakara! pemadamnya balik, apinya muncul yang baru lagi, jadi mobil tangki ini sangat bermanfaat," terangnya.
Diungkapkan, selama ini pihaknya telah mem-back-up Damkar dengan ambulance, untuk keperluan evakuasi korban, maupun kemungkinan petugas mengalami cedera.
"Selama ini kami, kalau ada kebakaran, ambulance kami selalu ada di belakang mereka (Damkar), karena kalau ada korban tidak perlu dipanggilkan ambulance, kami sudah langsung berada di dalam Damkar, [selain itu] petugas Damkar juga bisa mengalami cedera pada saat memadamkan api," ujar Sumartono.
Sementara itu, 4 unit mobil truk tangki PMI akan diutamakan dalam pemberian bantuan air bersih se-Soloraya, hingga bantuan lain seperti penyediaan air bersih dalam kota dan sosialisasi.
"Jadi tangki ini kelihatannya akan bermanfaat sepanjang tahun; pertama kita gunakan saat kekeringan, kedua saat bencana yang tidak kita inginkan, ketiga kami akan kerja sama dengan Damkar," tuturnya.
Pihaknya pun berharap, dapat terus menambah unit mobil truk tangki. Sebelumnya, PMI Solo sempat kesusahan dalam menyediakan mobil truk tangki, hingga meminjam dari PMI Pusat.
"Kami bermimpi waktu sebelum pandemi untuk mempunyai sendiri, kebetulan waktu itu juga banyak bencana, mobil PMI pusat banyak di-drop ke daerah-daerah bencana; ke Palu, Lombok, dan sebagainya," bebernya.
"Minimal enam, agar kalau ada 6 kabupaten mengalami kekeringan, kita bisa support, itu harapan kami," tandasnya.
Sementara, keseluruhan mobil truk tangki PMI Solo merupakan produksi CV Wijaya Baru. Diungkapkan Direktur Utama (Dirut) CV Wijaya Baru, Taddy Tan Wijaya, pihaknya pertama memberikan bantuan tangki pada 2020 silam.
Kala itu ia memberikan penawaran gratis, setelah dihubungi PMI Solo, dengan alasan kemanusiaan.
"Begitu saya mendengar untuk PMI saya berfikir ini pasti untuk banyak orang, untuk sosial. Ya sudah saya memberikan penawaran kepada Pak Sumartono dengan angkanya Rp 0," terangnya.
Dibeberkan, perusahaan koroseri yang bermarkas di Gresik, Jawa Timur (Jatim) itu memproduksi tangki senilai Rp60 juta untuk spesifikasi besi, dan Rp110 juta untuk stainless. Masing-masing tangki berkapasitas 5 ribu liter.
Ia pun berharap, dapat terus membantu persediaan tangki untuk PMI Solo.
"Kalau di luar ini kurang lebih sekitar 60-an juta. Sudah termasuk pasang pengecetan itu yang besi. Kalau yang stainles itu hampir 110-an juta," bebernya.
"Selalu siap. Jadi mau diminta kapanpun jumlah berapa pun saya selalu siap," tandasnya. (dks)
(zend)