SOLO, solotrust.com – Memperingati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei, komunitas Surakarta Mods Squad menggelar Solo Mods May Day, Sabtu (28/05/2022) sore. Acara ini diikuti sebanyak 700 lebih peserta dari berbagai daerah.
Peserta melakukan scooter rolling Vespa dengan start dari De Tjolomadoe, Karanganyar dan finish di Bengawan Solo Park. Setelahnya, acara peringatan Hari Buruh itu berlanjut pada live music dan sharing session dengan menghadirkan beberapa pengisi lokal, seperti The Del Gadoo, Hungky Dory, Accordance Tunes, DJ KRK, Farid Stevy, Imodia Putry, serta pengisi acara lainnya.
Ketua Event Organizer Solo Mods May Day 2022, Krisna Bon mengatakan, kegiatan ini merupakan acara tahunan komunitas Surakarta Mods Squad sejak 2014 silam. Namun, acara ini merupakan kali pertama sejak dua tahun absen lantaran pandemi Covid-19.
Ajang perdana sejak pandemi bertajuk “Bring Back the Glory” ini digelar tertunda hingga akhir Mei. Pasalnya, peringatan May Day yang jatuh di awal bulan berbarengan dengan Hari Raya Idulfitri.
“May Day itu hajatan dan selalu ditunggu-tunggu. Solo Mods May Day kan memperingati Hari Buruh sebenarnya, cuma karena Minggu awal karena Lebaran kan, kami pindah ke Minggu akhir,” katanya kepada solotrust.com, Sabtu (28/05/2022).
“Surakarta Mods Squad ini sebenarnya sudah ada sejak 2010, cuma kami memberanikan pertama kali event Solo Mods MayDay di 2014. Setelah 2020 kami nggak ada, 2021 kami virtual, akhirnya tahun ini kami offline, ada banyak band, lokal semua ini,” imbuhnya.
Selama penyelenggaraan Solo Mods May Day, dikatakan Krisna Bon, pihaknya terus mendorong perubahan, terutama edukasi terkait budaya mods. Untuk diketahui, budaya mods merupakan gaya hidup anak muda Inggris yang muncul sejak dekade 1950 hingga 1960-an.
Selain itu, untuk setiap penyelenggaraan, Surakarta Mods Squad sengaja menggunakan venue atau tempat acara belum banyak dikenal masyarakat luas.
Pihaknya pun sengaja menggunakan Bengawan Solo Park yang baru dibuka lagi sejak awal Mei 2022 ini, kendati tempat itu sudah dilakukan soft launcing pada 2020.
“Dan dari 2014 itu kami sudah mengedukasi, mods itu apa sih, kenapa harus pakai parka, kenapa pakai yang rapi-rapi. Akhirnya dari tahun ke tahun yang sebelumnya Mods May Day itu pakai sandal jepit, akhirnya mereka pakai docmart dan sebagainya, mereka menyesuaikan, akhirnya Vespanya pun juga keren-keren, klasik,” jelas Krisna Bon.
“Dari tahun ke tahun garis besarnya sebenarnya sama, cuma kami punya kejutan kayak venue, Mods May Day selalu pakai venue yang belum terekspose. Contoh yang lagi in (tenar-red) di Terminal [Tirtonadi], di Mangkunegaran, cuma kami pakai tempat ini (Bengawan Solo Park),” tukas Krisna Bon.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bengawan Solo Park, Herman Jambojay mengapresiasi Solo Mods May Day sebagai angin segar geliat event di Kota Bengawan. Terlebih, operasional Bengawan Solo Park sempat mandek sejak dibuka 2020 silam.
Tempat yang mulai dibangun 2018 silam ini baru dibuka kembali awal Mei 2022, pada peringatan dua tahun meninggalnya mendiang Maestro Didi Kempot.
“Kalau dari pihak Bengawan Solo Park, ada event ini menyenangkan ya, secara keseluruhan Solo bangkit lah. Kalau kita melihat di luar, apalagi event komunitas seperti ini menjadi geliat bagus bagi Kota Solo. Ini yang harus dipertahankan, [kalau bisa] ditambah terus. Kita mulai dari Mendak Pindho Didi Kempot, yang acara [komunitas] begini lah yang kita cari, untuk menggeliatkan, Solo bergerak itu poin utamanya,” kata Herman Jambojay.
Namun, kendati sudah dibuka dan menggelar beberapa acara, pihaknya mengharapkan terus adanya pelonggaran untuk memaksimalkan jumlah pengunjung.
“Kita sudah siap, siap nggak siap harus siap, tinggal nunggu kita connecting (koneksi-red) dengan peraturan Pemkot (Pemerintah Kota Solo), geliat teman-teman, EO (Event Organizer), juga masih nunggu dengan aturan ini, kalau dilonggarkan mungkin lebih berani untuk menggelar event,” tandasnya. (dks)
(and_)