Serba serbi

Kakao Akan Implementasikan Sistem Kerja Ala Metaverse

Teknologi

1 Juni 2022 11:15 WIB

Logo Kakao. (Foto: Dok. Kakao)

Solotrust.com - Raksasa teknologi asal Korea Selatan Kakao akan mengimplementasikan sistem kerja ala metaverse.

"Semua karyawan Kakao akan diminta untuk bekerja dari jarak jauh setidaknya selama empat hari seminggu mulai Juli sebagai bagian dari sistem 'metaverse work' yang baru", kata Kakao (30/5), sebagaimana dikabarkan The Korea Herald.



Selama masa uji coba sistem kerja baru, yang akan dimulai 1 Juli, karyawan harus bekerja dari luar kantor selama empat hari seminggu. Untuk sisa hari, karyawan harus bertemu secara offline tetapi pertemuan tidak harus dilakukan di kantor perusahaan, kata seorang pejabat Kakao.

Semua item yang berhubungan dengan pekerjaan akan dilakukan secara online karena akan terhubung dengan rekan kerja di ruang virtual, menggunakan teks, suara dan video tergantung pada keadaan.

"Sistem panggilan suara akan memungkinkan komunikasi waktu nyata satu sama lain," katanya.

Perusahaan ini hadir dengan sistem kerja metaverse setelah beralih ke kerja jarak jauh sejak pandemi Covid-19 dimulai pada Februari 2020.

Kakao mengatakan telah menyimpulkan bahwa cara kerja seseorang lebih penting daripada tempat kerja.

"Karyawan dapat bertemu dimana pun mereka membutuhkan untuk pekerjaan masing-masing. Itu bisa menjadi kantor bersama atau tempat lain," kata pejabat itu kepada The Korea Herald.

Sekitar selusin anak perusahaan Kakao termasuk Kakao Games, Kakao Mobility dan Kakao Bank akan beralih ke sistem kerja metaverse secara bertahap.

"Setelah mengalami pekerjaan jarak jauh selama dua tahun terakhir, kami telah menyimpulkan bahwa 'koneksi' lebih penting daripada ruang fisik. Sistem kerja metaverse, yang berpusat pada koneksi, akan membantu efisiensi kerja kru kami dan kami mendukungnya menjadi budaya yang menyebar ke seluruh komunitas Kakao," kata CEO Kakao Namkoong Whon.

Kakao sendiri kini tengah fokus dalam ekspansi global. Maret lalu founder Kakao, Kim Beom Su, memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai CEO setelah menjabatnya sejak 2015. Sebagaimana dikabarkan The Korea Times, Kim telah menawarkan untuk mengundurkan diri sebagai ketua dewan untuk lebih fokus memimpin ekspansi luar negeri perusahaannya, seperti yang dilakukan saingan utamanya, pendiri Naver Lee Hae Jin, lima tahun lalu.

"'Beyond Korea' adalah misi Kakao sekaligus permintaan masyarakat Korea untuk merintis tanah-tanah baru di pasar luar negeri. Saya harap Anda akan bergabung dalam perjalanan baru menuju impian kami untuk menjadi perusahaan hebat yang melampaui perusahaan TI global," kata Kim dalam pesannya kepada seluruh karyawan Kakao.

Sementara itu, seperti diberitakan The Korea Herald, dimulai dengan Jepang, Kakao berencana untuk memperluas pijakannya di arena global dengan mengadopsi manajemen strategi bisnis top-down.

Kakao Entertainment, salah satu afiliasi global utama Kakao yang menargetkan negara-negara seperti Amerika Utara, kawasan ASEAN, Tiongkok Raya, India, dan Eropa dengan Kakao Webtoon, bertujuan untuk meningkatkan volume transaksi globalnya tiga kali lipat pada tahun 2024.

Perusahaan akan fokus pada produksi layanan streaming, program TV dan film, dengan konten menggunakan IP (Intellectual Property/Kekayaan Intelektual) besar-besaran, kata Kakao.

Menurut Kim Beom Su, Namkoong juga akan mengambil alih bisnis metaverse baru untuk memindahkan "Beyond Mobile". Berdasarkan kepemimpinan Namkoong, bisnis dan layanan Kakao akan dirombak menjadi struktur yang memudahkan untuk mengetuk pintu di luar negeri.

Untuk pasar Indonesia, layanan Kakao Webtoon telah diluncurkan. Sebagaimana dikabarkan media bisnis Korea Selatan Pulse News April lalu, Indonesia dengan populasi terbesar keempat di dunia dengan sekitar 280 juta penduduk, diharapkan menjadi pintu gerbang ekspansi Kakao Webtoon ke negara-negara ASEAN lainnya.

Kakao Entertainment mengakuisisi Neo Bazar Indonesia pada tahun 2018 untuk memperluas kehadirannya di pasar Asia Tenggara dan mengubah nama layanan webtoon Neo Bazar Webcomics menjadi Kakao Page Indonesia pada Januari 2020.

Perusahaan konten Korea tersebut akan menghadirkan 50 K-webtoon populer di Indonesia setelah dilokalisasi, termasuk judul populer "Business Proposal" dan "Solo Leveling". Kakao berencana untuk meningkatkan lineup webtoon menjadi lebih dari 700 judul di Indonesia sebelum akhir tahun ini.

"Pasar Indonesia sangat penting bagi tujuan global kami. Kami akan berusaha untuk naik ke posisi teratas di pasar dengan potensi pertumbuhan yang sangat besar," kata Park Jong Chul, kepala divisi bisnis global Kakao Entertainment. (Lin)

(zend)