Ekonomi & Bisnis

Cerita UMKM: Dari Hobi Malah Menghasilkan Rupiah

Ekonomi & Bisnis

3 Juni 2022 10:44 WIB

Salah satu produk UMKM, korean garlic bread. (Foto: instagram.com/@tauran.kitchen)

SOLO, solotrust.com – Siapa yang tak mau jika hobi yang diminati malah dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah? Sama halnya dengan seorang mahasiswi 22 tahun, di Solo, yang juga berhasil meraup untung melalui hobinya, memasak dan membuat kue (baking).

Zahrana Wijdan Kamila, pemilik Tauran Kitchen, awalnya hanya membuat kue bersama sang ibu untuk dikonsumsi sendiri. Hasil kue buatannya itu ia unggah di sosial media dan mendapat respon positif dari teman-temannya.



Pada awal pandemi tahun 2020, Rana -panggilan akrabnya-, mulai memberanikan diri untuk menjual produknya sendiri melalui sosial media.

“Jadi aku mulai bisnis ini karena memang hobi aku masak dan baking, apalagi di rumah didukung peralatan baking yang lengkap. Karena ibu juga hobi bikin kue,” kata Rana pada Solotrust.com.

Rana mulai memproduksi berbagai macam kudapan manis, seperti dessert box, aneka cookies, Korean garlic bread, hingga brownies. Bahkan ia hanya membuka pemesanan melalui pre-order untuk menjaga kualitas produknya.

“Dalam satu bulan sih enggak nentu ya tergantung orderan dan kapan aku buka pre-order Tauran Kitchen, tapi kira-kira bisa 10-15 brownies perbulan atau 20 cookies sekali bikin,” ujarnya.

Dari hobinya itu, Rana mengaku mampu menghasilkan untung hingga ratusan ribu dalam sekali pre-order.

“Tergantung juga dalam satu bulan sih enggak tentu, ya tergantung orderan dan kapan aku buka pre-order, tapi kira-kira Rp200-400 ribu untungnya dalam sekali periode pre-order,” aku Rana.

Rana menceritakan, kunci usaha miliknya tetap bertahan hingga saat ini. Salah satunya ia selalu menjaga kualitas cita rasa produknya, mematok harga terjangkau dan mengikuti tren pasar yang diminati sekarang.

“Hal yang membuat Tauran Kitchen bertahan sampai sekarang itu karena Tauran Kitchen punya rasa yang berbeda dengan toko lain, tapi bisa dijamin harga jauh lebih murah dan saya punya pelanggan tetap ketika saya tutup pun masih sering dicari-cari,” jelasnya.

Di masa pemulihan ekonomi saat transisi dari pandemi ke endemi ini, ia berharap banyak usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kota Solo yang mampu bertahan dan dapat dikenal masyarakat.

“Harapannya usaha kecil-kecilan ini bisa lebih banyak menjangkau masyarakat khususnya di Solo dan untuk saya sendiri semoga bisa mempertahankan rasa dan kualitas,” pungkasnya. (zlf&attfh)

(zend)