SEMARANG, solotrust.com - Gurbernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengundang dari Kementerian PUPR dan sejumlah pihak guna menyelesaikan permasalahan serta pembangunan tanggul dia area pelabuhan Tanjung Mas, Kota Semarang. Dari hasil rapat terbuka tersebut, akan ada percepatan pembangunan tanggul yang diperkirakan selesai dalam waktu dua minggu ke depan.
Ganjar menyebut kementerian PUPR telah memberikan paparan study work-nya terkait rencana pembangunannya. Di lain pihak, Ganjar mengatakan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III pun bergerak untuk membereskan terkait regulasi pembangunan yang ada di pelabuhan.
"Pelindo sudah mulai bergerak kemarin," paparnya kepada awak media usai rapat dengan Kementerian PUPR di Ruang Rapat Gurbernur, Selasa (2/6).
Ia menjelaskan terkait tenggat waktu dua minggu untuk proses pembangunan tanggul. Alasannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi akan ada potensi gelombang yang cukup tinggi di bulan Juni ini. Kemudian ditambah dengan adanya bibit-bibit siklon dari arah Australia yang juga akan menambah naiknya permukaan air laut.
Tidak hanya dengan Kementrian PUPR, imbuhnya, dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh pihak pemerintah kabupaten dan kota yang memiliki potensi yang sama.
"Ada Semarang, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Batang. Semuanya ada di sini. Dan kita sudah inventarisasi persoalannya satu per satu, dan kita sharing untuk bisa menyelesaikan," paparnya.
Di sisi lain, di wilayah pelabuhan itu akan di bangun kolam retensi. Menurut Ganjar, pembangunan kolam tersebut nantinya akan menampung air dalam kurun waktu tertentu guna percepatan pembangunan beberapa titik tanggul.
"Kolam retensi dibangun pusat dan lahannya disediakan dari pemerintah kota. Tadi juga langsung diselesaikan karena sebelumnya sudah ada rapat dari PUPR dan Pemkot, selesai," tegasnya.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan pompa air milik Pelindo yang ada di pelabuhan harus dibongkar dan diganti. Hal tersebut dilakukan guna mempercepat proses pembangunannya.
"Kemarin pompa harus dibongkar dan diganti subtitusi penggantinya, agar lebih cepat," tandasnya.
Ganjar pun meminta kepada pihak terkait untuk menyisir area-area di sepanjang tanggul. Hal tersebut agar titik yang berpotensi tanggul yang Jebol bisa diketahui.
"Saya minta ada yang menyisir, mencatat dan ada yang menguatkan di sana, dan sudah ada teknologi yang akan mengatasi masalah itu," tegasnya.
Dirinya menyampaikan jika teknologi geobox mampu mengatasi penanggulangan tanggul. Menurut keterangan dari PUPR, teknologi tersebut sudah dilakukan dibeberapa wilayah oleh PUPR. (fj)
(zend)