Hard News

Ganjar Tanggapi Santai Poster Save Wadas saat Mengisi Acara Talkshow UNS: Anda Harus ke Lokasi

Sosial dan Politik

15 Juni 2022 19:20 WIB

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan latar poster Save Wadas saat mengisi talkshow di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (15/6). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Ada yang menarik saat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tengah mengisi acara talkshow "Peran UMKM dalam Membangun Kemandirian Ekonomi melalui Transformasi Digital" di Ballroom Gedung Ki Hajar Dewangara Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Rabu (15/6).

Sejumlah mahasiswa UNS yang berada tribun atas ballrom setempat membentangkan poster bertuliskan "Save Wadas". Demikian, Ganjar nampak santai menanggapi sejumlah poster yang ditujukan kepadanya.



Ganjar mengungkapkan, ia memang sering mendapat todongan aksi serupa. Salah satunya saat Ganjar mengisi khotib Tarawih di Universitas Gajah Mada (UGM) pada April lalu.

"Saya di mana-mana didemo, saya di UGM jadi khotib juga didemo, saya suruh naikkan, " kata Ganjar di tengah acara.

Ganjar pun meminta sejumlah poster itu dinaikan, supaya ia dapat membaca tulisan-tulisan yang dibentangkan.

"Boleh dinaikan, Mas, biar saya baca," sambungnya.

Lebih lanjut, menanggapi serius poster tersebut, Ganjar menilai permasalahan proyek tambang andesit untuk di Desa Wadas untuk pembangunan Waduk Bener, Purworejo perlahan sudah diselesaikan pihaknya.

Untuk diketahui, proyek tambang Wadas merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) merujuk pada Peraturan Presiden (Perpres) nomor 109/2020. Menyusul kemudian Perpres 42/2021 tentang Percepatan Kemudahan Proyek Strategis Nasional untuk mengebut proyek tersebut.

Ganjar menyebut, pihaknya sudah memberikan sejumlah ganti rugi bagi warga terdampak, baik berupa uang, atau hal lainnya, termasuk membangun komunikasi dengan warga.

"Thank you, Wadasnya sudah save, hari ini sudah terbayar, yang lain sudah mau bicara, dialog kita kembangkan, siswa-siswanya kita kasih piknik, healingnya sudah kita lakukan," terangnya.

Orang nomor satu di Jateng ini meminta sejumlah mahasiswa ini untuk datang langsung ke lokasi.

"Anda harus ke lokasi," tukasnya.

Merespon Ganjar yang meminta datang ke lokasi, mahasiswa secara terpisah mengungkapkan sudah berkunjung langsung lokasi tambang.

"Kita juga sudah ke sana, bukan hanya pemberitaan," kata salah satu mahasiswa, Adestra, ditemui usai acara.

Ia menuturkan, jika permasalah Wadas belum selesai kendati pemerintah dalam hal ini Ganjar, sudah memberikan sejumlah bantuan. Hal itu menurutnya belum menyelesaikan persoalan secara komprehensif.

Menurutnya, persoalan utama untuk Wadas adalah dengan menghentikan proyek tersebut sekaligus membatalkan alihfungsi lahan.

"Belum (selesai), saya rasa itu cukup politis sebab yang jadi permasalahan itu kan status alihfungsi lahan," ujarnya.

"Kalau disebut menyelesaikan akar masalah ya belum, karena tuntutan dari masyarakat Wadas sampai sekarang belum dituntaskan oleh pemerintah," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelum dicanangkan sebagai lahan proyek, Wadas melalui Peraturan Daerah (Perda) Purworejo Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dicanangkan sebagai lahan perkebunan. (dks)

(zend)