Hard News

Warga Desa Cangkol Antusias Hadiri Sosialisasi Penanggulangan Kemiskinan

Jateng & DIY

06 Juni 2022 14:22 WIB

Sosialisasi Penanggulangan Kemiskinan

SUKOHARJO, solotrust.com-  Antusias masyarakat Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo hadiri sosialisasi penanggulangan kemiskinan ekstrim dan antisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tinggi, terbukti ada sebanyak 150 orang lebih hadir di gedung pertemuan desa setempat. 
 
Kegiatan ini  diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo RI sebagai rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila  tanggal 1 Juni 2022. 
 
Hadir pada acara tersebut narasumb staff khusus dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP),  spesialis khusus pembinaan program daerah - TNP2K, kepala dinas pertanian dan perikanan kabuoaten Sukoharjo dan Camat Mojolaban. 
 
Acara diawali penyampaian pelaksanaan teknis tentang pelaksanaan sosialisasi kemiskinan ekstrim dan antisipasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) oleh Wiryanta, selaku direktorat jenderal informasi dan komunikasi publik kementrian kominfo. 
 
Selanjutnya materi disampaikan oleh staffsus dewan pengarah badan pembinaan ideologi pancasila, Romo Benny. 
 
"Tiga poin untuk bisa mentas dari kemiskinan, yaitu teknologi tepat guna, kemudian menerapkan pembangunan yang sinergi dengan desa terkait. Kemudian memberikan keteladanan kepada warga negara dengan menjadikan Pancasila sebagai spirit gotong royong dan kebersamaan," paparnya. 
 
 
Lebih lanjut Fajar selaku narasumber TNP2K ( Tim Nasional Peercepatan Penanggulangan Kemiskinan) menambahkan, perlu memastikan agar seluruh program penanggulangan kemiskinan ekstrim mulai dari tahap perencanaan, penentuan alokasi anggaran, penetapan sasaran, dan pelaksanaan program tertuju pada satu titik atau lokus yang sama baik secara wilayah maupun target masyarakat yang berhak. 
 
"Strategi penurunan kemiskinan yang terpenting selain mengurangi beban pengeluaran adalah dengan meningkatkan pendapatan seperti peningkatan akses permodalan, peningkatan kualitas produk dan akses pemasaran, pengembangan ketrampilan dan layanan usaha," jelas Fajar.
 
 
Untuk Kemiskinan ekstrim di bidang pertanian akan ditanggulangi dengan program IP 400 (pertanaman padi 4x tanam dalam 1 tahun). " Program ini belum berjalan sempurna karena masih baru tetapi harus dimaksimalkan.
 
"Untuk benih dan pupuk akan dibantu, namun tidak bisa memsubsidi secara utuh karena keuangan negara yang terbatas," imbuhnya. 
 
Terakhir, tidak boleh ketergantungan dengan  pupuk kimia agar kualitas beras lebih bailk. dengan mengurangi pupuk kimia dan menambah pupuk oraganik karena pupuk kimia hanya dibutuhkan saat strarter pertumbuhan awal.
 
 
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, juga mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh virus yang menyerang rongga mulut dan lidah. 
 
"Saat ini kami telah menggunakan strategi pengendalian dengan mengerahkan tim kontak para dokter hewan dan tim non kontak Babinsa dengan melakukan penyuluhan kepada para peternak dan pemilik sapi lainnya. Penanganan PMK gratis alias tidak dipungut biaya," jelas Bagas. 
 
Vaksin hewan akan segera diusahakan dan disediakan oleh dinas pertanian. Pasar hewan saat ini belum bisa dibuka agar penyakit mulut dan kuku terkendali. 
 
" Virus PMK bisa menular lewat hewan, benda, dan udara. jadi walau kelihatan sehat maka memiliki virus maka harus tau betul, jangan mencampurkan hewan sakit dengan hewan yang sehat dan dipantau selama kira kira 14 hari." Jelasnya.
 
 
Lebih lanjut, apabila hewan sudah terkena virus lalu sudah diobati dan masih memiliki tanda tanda penyakit maka peternak harus menambahkan unsur penunjang untuk hewan.

(Wd)