Hard News

Begini Alasan Berwisata Di Bangunan Cagar Budaya Lebih Mahal

Nasional

6 Juni 2022 17:10 WIB

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso saat ditemui di kantornya, Senin (6/6). (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Naiknya tarif pengunjung untuk berwisata di Candi Borobudur, Magelang menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Namun ada hal yang penting yang dipahami masyarakat mengenai perihal tersebut.

Menurut kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menanggapi dengan perspektif yang berbeda. Ia menjelaskan ada hal yang harus dipahami pengunjung ketika berwisata di berbagai tempat yang dianggap sebagai cagar budaya.



Menurutnya, yang paling penting diketahui masyarakat adalah adanya perlakuan khusus untuk memelihara bangunan cagar budaya agar tetap bisa bertahan dan dinikmati oleh generasi yang akan datang, termasuk Candi Borobudur.

"Ada yang perlu dipahami, ada perlakuan khusus untuk merawat bangunan cagar budaya, terutama masyarakat umum, karena untuk merawatnya membutuhkan biaya yang besar, sehingga tidak ada wisatawan yang dengan seenaknya duduk-duduk, atau mohon maaf, ada adik-adik yang mungkin membuat grafiti," ujarnya kepada Solotrust.com di kantornya, Senin (6/6).

Ia melanjutkan jika sudah di coret-coret, maka untuk mengembalikan ke posisi semula, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Sulit mengembalikan ke posisi seperti semula," ujarnya.

Menurutnya, harus ada edukasi bagi wisatawan, khususnya anak muda generasi milenial melalui platform digital. Yang dimaksud platform digital yakni mereka harus diarahkan bagaimana mengakses lebih banyak informasi mengenai peninggalan artefak cagar budaya.

Dengan dibuatnya digital platform mengenai artefak cagar budaya, imbuhnya, generasi sekarang akan mengetahui lebih banyak tanpa harus datang berkunjung ke suatu tempat.

Hal tersebut tidak bermaksud mengurangi wisatawan berkunjung, namun disisi lainnya untuk  menjaga kelestarian cagar budaya itu sendiri. Mengingat bangunan cagar budaya yang memiliki umur yang sangat tua dan harus memiliki perlakuan khusus. (fj)

(zend)