SOLO, solotrust.com - Umat Hindu kembali memadati Pura Indra Prasta, Mutihan, Sondakan, Laweyan, Kota Solo, untuk memperingati Hari Raya Galungan, Kamis (9/6) malam. Menjadi spesial, sebab peringatan ini kembali digelar bersamaan dengan pelonggaran Covid-19 yang diberikan pemerintah.
Sebanyak 150-an umat Hindu nampak turut serta mengikuti serangkaian acara di Pura Indra Prasta hingga ibadah usai di malam hari. Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Solo, I Nyoman Yadnya, mengatakan selama 2 tahun dikungkung pandemi Covid-19, sebenarnya pihaknya tetap mengadakan Galungan di pura tersebut.
Hanya saja, dalam dua tahun tersebut pihaknya membatasi peserta peringatan Galungan sesuai dengan anjuran pemerintah.
"Sebetulnya selama ini tetap dilaksanakan, cuma dalam keterbatasan sesuai dengan protokol kesehatan (Prokes). Dan kebetulan pada malam hari ini agak longgar dari Gugus Covid-19, sehingga kita bisa melaksanakan secara maksimal, kalau sebelum sebelumnya ditentukan dengan kuota 50 persen [dsb]," kata I Nyoman Yadnya kepada Solotrust.com, Rabu (8/6) malam usai acara.
Galungan merupakan peringatan rutin yang diadakan umat Hindu se-Tanah Air setiap 6 bulan sekali menurut penanggalan Bali. Diungkapkan, Galungan diadakan untuk memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma, yang juga merupakan manifestasi alias perwujudan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
"Untuk memperingati hari kemenangan Dharma melawan Adharma, zaman dulu itu artinya kebenaran melawan keburukan dan kejahatan. Saat ini seluruh umat Hindu di Husantara ini memperingati hari kemenangan tersebut," paparnya.
Lebih jauh kemenangan itu memiliki maksud agar umat manusia mampu menghadapi enam sifat buruk dalam diri alias Sad Ripu yang di antaranya: hawa nafsu (kama), tamak (lobha), marah (kroda), bingung (moha), mabuk (mada), iri hati (matsarya).
"Mudah-mudahan makna tersebut kita semua merasakan dan mengalami kemenangan dalam hal menghadapi diri kita," jelasnya.
Sementara itu, rangkaian acara Galungan dimulai pemujaan Surya Sri Warna dan ditutup dengan doa bersama di mandala utama Pura Indra Prasta.
"Dimulai dari pemujaan Surya Sri warna Galungan oleh Manggala Upacara, setelah itu selesai istilahnya merawuhkan (menghadirkan-red) Tuhan di tengah-tengah kita, setelah rawuh kita berdoa bersama," ujarnya.
Suasana hangat dan kekeluargaan terasa selama rangkaian peringatan Galungan digelar. Umat Hindu nampak khusyuk dan kondusif hingga peringatan ditutup dengan doa bersama tersebut.
"Rasa syukur kita atas kemenangan yang kita peroleh dari kehidupan kita," tukasnya. (dks)
(zend)