Hard News

Kasus PMK Jangkit 7 Sapi di Solo, Kambing Masih Aman

Jateng & DIY

15 Juni 2022 12:37 WIB

Petugas Dispertan KPP Solo saat monitoring di Pasar Kambing Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertan KPP) Solo mengonfirmasi sudah ada 7 sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) hingga Selasa (14/6). Kasus pertama kali ditemukan di kandang warga Banyuanyar, Banjarsari, Senin (6/6) lalu. Sementara kasus tambahan ditemukan di Mojosongo, Jebres.

Dokter Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Jagalan, Abdul Aziz mengatakan sapi pertama terjangkit PMK setelah seorang warga mendatangkan hewan dari Sragen.



"Kemarin kebetulan mendatangkan sapi dari Sragen, sapinya tertular," kata Aziz ditemui Solotrust.com, Selasa (14/6) sore.

Aziz menuturkan, sapi yang terjangkit itu kini tengah dalam pemantauan pihaknya. Monitoring itu meliputi isolasi, pengobatan, dan penyemprotan disinfektan di kendang hewan tersebut.

Penanganan hewan PMK akan dilakukan Dispertan KPP Solo hingga sapi itu pulih. Diperkirakan, pemulihan itu membutuhkan waktu selama dua minggu.

"Kita lakukan pengobatan, dilakukan isolasi kandang, dan kita pantau terus tiga hari sekali kita kunjungk ke sana, dan kita lakukan penyemprotan disinfektan sampai sembuh, kira-kira 2 minggu," ujarnya.

Kendati sudah menjangkit 7 ekor sapi, wabah PMK hingga kini belum menjangkit hewan kambing. Aziz menyatakan, pihaknya juga gencar melakukan pemeriksaan di pasar hewan sembelih terbesar di Kota Solo, Pasar Kambing Semanggi.

"Untuk Pasar Kambing setiap hari kita periksa, sejauh ini belum ada kalau yang kambing," papar Aziz.

Diberitakan Solotrust.com sebelumnya pada Senin (13/6) kemarin, rencananya Pasar Kambing Semanggi akan ditutup sementara jika terdapat temuan PMK.

Hingga saat ini, Pasar Kambing Semanggi masih beroperasi normal setiap harinya.

"Itu kalau benar-benar ada yang terpapar (PMK) baru akan dievaluasi untuk penutupannya, tetapi alhamdulillah sampai sekarang semua sehat," kata Lurah Pasar Semanggi, Triyono secara terpisah saat ditemui Solotrust.com, Senin (13/6) lalu.

Kambing di pasar tersebut didatangkan dari berbagai daerah di Soloraya dan Jawa Timur (Jatim). Pasar Kambing Semanggi beroperasi setiap pukul 08.30 hingga 10.30/11.00 WIB.

"Macam-macam, dari Wonogiri, Klaten, Ngawi, Caruban (Kabupaten Madiun), kalau itu dinyatakan kambing masih sehat-sehat," terangnya.

Triyono mengungkapkan terdapat sebanyak 130 pedagang los dan mobil yang berjualan di Pasar Kambing Semanggi. Sementara pihaknya terus mengimbau pedagang untuk mendatangkan hewan yang sehat. Dikatakan, sejauh ini sudah ada kesadaran di pedagang akan kesehatan hewan itu.

"Kita mengimbau pedagang membawa dagangan itu yang sehat, tetapi pedagang sendiri sudah sadar kok, soalnya nanti risiko kalau bawa yang sakit di sini ditutup pedagang juga rugi nggak bisa jualan," tukasnya.

Senada, Kepala Dispertan KPP Solo, Eko Nugroho juga mengimbau masyarakat khususnya peternak untuk hati-hati membawa hewan dari luar kota.

"Ya kami harapkan kalau memang mendatangkan sapi dari luar harus hati-hati bisa melihat apakah ternak yang dicurigai PMK atau tidak," katanya Senin (14/6).

Namun, pihaknya meminta masyarakat tak cemas akan hal itu. Terlebih, PMK bukan penyakit yang menular ke manusia serta masih dapat dikonsumsi dengan penyembelihan dan pengolahan khusus dengan perebusan 30 menit.

Selain itu, pihaknya kini gencar mengadakan sosialisasi.

"Tidak perlu resah, karena PMK tidak bersifat zoonis, dan kalau dengan kondisi ringan masih bisa digunakan," tukasnya.

PMK menjadi perhatian khusus Dispertan KPP Solo. Terlebih jelang hari raya kurban Iduladha 2022 mendatang. Dispertan KPP Solo tengah mengadakan sosialisasi ke takmir-takmir masjid, pedagang kurban, serta menyiapkan tim khusus selama periode Iduladha.

Selain itu, Dispertan Solo sudah merumuskan Surat Edaran untuk Iduladha nanti, di mana pengesahannya masih digodok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (dks)

(zend)