PATI, solotrust.com - Kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah tergolong rendah. Bupati Pati Haryanto menyebut, tak akan melakukan penutupan pasar hewan menjelang hari raya Idul Adha tahun ini.
Haryanto mengakui, banyak kasus PMK ditemukan di Pati, bahkan jumlahnya ada ribuan hewan ternak. Namun, ia memastikan angka kesembuhan juga terbilang tinggi. Sehingga ia meminta masyarakat tidak khawatir.
“Setelah mengevaluasi ribuan hewan ternak di Kabupaten Pati, ternyata hanya beberapa yang mati. Jadi banyak yang sembuh,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Haryanto, baik camat maupun Kades dan perwakilan peternak diminta untuk bisa turut mengedukasi masyarakat agar tidak resah.
Dengan tingkat kesembuhan yang ada saat ini, pihaknya akan segera memberikan vaksin, obat–obatan maupun vitamin.
Tak hanya itu saja, Bupati juga menegaskan tidak akan menutup pasar hewan di Kabupaten Pati. Sebab, pihaknya ingin mengakomodir para pedagang hewan ternak agar tetap aktif terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha.
Sementara, Kepala Dispertanak Pati, Nikentri Meiningrum menyampaikan sampai saat ini tercatat suspek PMK sebanyak 1592 ekor sapi, 35 ekor kerbau dan 6 ekor kambing. Sedangkan yang telah diobati dan sembuh sebanyak 684 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
“Dari jumlah populasi di Pati sebanyak 115 ribu ekor, yang suspek hanya 1,38% nya saja. Sedangkan kasus kematian hanya 11 ekor saja dan itu hanya 0,7 persen saja. Jadi tingkat kesembuhan juga tinggi, tergantung penanganan dari peternak juga," pungkasnya. (mn)
(zend)