DENPASAR, solotrust.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan terus menambah pasokan unit rumah, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kalangan berpenghasilan maksimal Rp7 juta dapat menikmati rumah susun (Rusun) subsidi dan untuk rumah tapak maksimal penghasilan MBR yang mendapatkan KPR Subsidi adalah Rp4 juta.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan program subsidi rumah bagi MBR merupakan upaya mewujudkan Program Satu Juta Rumah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo pada 29 April 2015 silam di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Dirjen Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid, menyatakan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bisa menjadi pilihan tempat tinggal bagi para pekerja generasi milenial. Mekanismenya, pemerintah daerah menyediakan lahan dan mengajukan usulan pembangunan Rusun kepada Kementerian PUPR.
“Kalau masih single bisa memilih tipe studio, bila sudah berkeluarga bisa memiliki tipe 36. Harga sewanya relatif terjangkau dengan kualitas cukup baik. Nanti bila penghasilan semakin meningkat bisa mengangsur membeli apartemen/rumah tapak,” jelasnya, usai Peresmian Rusunawa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia di Denpasar, Bali.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pu.go.id, Minggu (11/03/2018), hunian vertikal menjadi pilihan karena generasi milenial lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan, sementara ketersediaan tanah semakin terbatas. Hunian vertikal juga mengurangi laju konversi lahan pedesaan menjadi perkotaan.
Rusunawa tersebut dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran periode 2017 sebesar Rp14 miliar. Bangunan terdiri tiga lantai dengan 47 unit, serta telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti sambungan listrik dan sarana air bersih meubelair, tempat parkir dan prasarana dan sarana umum (PSU).
“Kalau di lokasi lain bisa dibangun empat lantai, namun karena aturan di Bali, kita hanya bisa membangun unit Rusun tiga lantai. Untuk harga sewanya nanti akan ditentukan oleh pihak pengelola,” jelas Khalawi Abdul Hamid.
Selain Rusunawa ASN, Kementerian PUPR juga membangun Rusunawa bagi pekerja, mahasiswa, pondok pesantren, nelayan serta anggota TNI dan Polri.
Pada 2017, proyek pembangunan Rusun Kementerian PUPR mendekati target dicanangkan. Dari total direncanakan sebanyak 13.253 rusun di Indonesia, berhasil dibangun keseluruhan 13.251 unit. Adapun pada 2018, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan sebanyak 13.405 unit rusun.
(and)